Setelah bertemu kedua kali dengan kakek tersebut, saya masih mengingat tentang kata-katanya yang bijak sekali tak pernah saya dapatkan dari orang  lain.
Juga saat saya Komunikasikan dengan teman satu pekerjaan dengan saya menjadi sangat tertegun, bahwasanya tanah pembangunan madrasah di hibahkan juga oleh sang kakek padahal hanya beberapa puluh meter terpaut dari jalan lintas provinsi.
Saya, masih penasaran sekali dengan sang kakek, hingga keesokan harinya ingin memastikan kembali apakah benar yang di katakan tersebut.
Seperti biasa saya melaju dengan motor Supra 125 meluncur ke kawasan kerja wilayah Dewantara.
---------------------
Saya : kakek, apakabar mu ?
Kakek : Alhamdulillah nak, kakek kabar baik dan Sehat-sehat saja.
Saya : syukurlah kek, jika kakek sehat.
Kami terus berkomunikasi beberapa saat , di beranda rumah sang kakek, di temani secangkir kopi yang di suguhkan oleh nenek ( istrinya kakek )
Tibalah waktunya saya menanyakan sesuatu hal yang membuat saya penasaran sekali tentang kakek.