Berita terkait pencabulan anak kian meresahkan ruang publik. Seakan-akan belum pernah mau berkurang frekuensi kejadiannya.
Sebenarnya dimana kekeliruan itu terjadi ? Sehingga semudah itu saja mereka para pelaku bersiliweran melenggang tak kenal kata jera ataupun kapok.
Sedih sekali memang jika para pelaku terdapat pula yang masih usia sekolah, apakah ada yang salah dengan sistem pendidikan kita ? ataupun otak yang sudah terlalu sempit untuk menerima petuah nasehat kebaikan.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi perilaku anak dewasa ini, salah satu dari sekian banyak adalah gadget. Disana ada corong-corong tidak baik yang dapat mempengaruhi cara berpikir.
Suatu hari pernah saya buka sebuah saluran penyedia live streaming, percakapan, berbagi informasi dan barangkali hampir semua masyarakat mengenali aplikasi tersebut.
Lebih terperangah lagi ketika anggota group tersebut menggunakan istilah-istilah tertentu untuk sesuatu keinginan tidak mengucapkan secara langsung atau lebih tepatnya menggunakan kode atau inisial tertentu.
Para anggota disana kebanyakan usia belasan tahun, tentu usia yang masih produktif harapan generasi bangsa masa depan.
Pemerintah tentunya sangat berperan penting untuk memberantas yang seperti itu. Dalam hal ini perlu peranan orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget untuk anak-anaknya agar tidak terjerumus kedalam jerat-jerat setan yang menggiurkan.
Juga peranan ilmu agama adalah tak kalah penting untuk mereka, terus ditanamkan semenjak dini agar dapat membedakan yang buruk dan yang baik sebelum semuanya terlambat atau "Nasi telah menjadi bubur".*
(YS)