Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isu yang Digoreng, Kerak yang Didapat

30 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 30 Januari 2022   08:09 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar | lokadata.id

Sebuah kegentingan jikalau terus memperuncing suasana. Padahal ada cara yang lebih halus untuk terus memperbaiki keadaan. Istilah sekarang menggorengnya di ruang publik agar semua terlibat di dalamnya.

Jikalau terus di goreng isu demikian maka tambah harum baunya di hidung para tetangga media sosial, padahal gorengannya hampir-hampir saja hangus dan tak dapat di makan lagi.

Tantangan terbesar hari mungkin jauh berbeda dengan tantangan yang di hadapi oleh generasi tahun 60 puluhan, saat sekarang jikalau sebuah berita diviralkan maka detik itu pun dapat disebarkannya, tidak butuh waktu banyak. 

Semua orang punya salah tak ada yang sempurna, semua orang mempunyai kekurangan-kekurangan hanya Tuhan barangkali masih menutup aibnya. Sepatutnya kita harus bersyukur sekali karenanya.

Maka teruntuk para yang lidahnya begitu cepat menggelora, tahanlah lisannya untuk tidak langsung mencederai orang dengan pesan yang disampaikan. Karena "mulutmu harimau mu" pepatah orang lama masih sangat berlaku sampai hari ini.

Juga dapat terjadi jempol mu harimau mu, karena di ruang media sosial yang kita ketik hingga tersebar kemana-mana. Banyak orang menjadi ricuh karena ulah oknum-oknum tertentu.

Apabila saudara mu mempunyai kesalahan-kesalahan maka terlebih baik memanggilnya dengan bijak. Mengajak duduk ngopi satu meja. Tanyakan apa kemauannya. Sehingga satu persatu permasalahan akan terjawab karenanya, dan orang lain tidak terusik karena isu gorengan bahasa yang menggangu psikologis dan mentalitas anak bangsa tercinta.*

(YS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun