Dalam kisah kehidupan selalu saja di temukan orang-orang  yang sangat berjasa menolong bahkan memberikan tauladan yang baik untuk di kenang sepanjang masa.Â
Orang yang sebelumnya asing tak pernah dikenali satu dari ujung barat dan seorang lagi di ujung timur, namun tuhan mentakdirkan bertemu.Â
Kisah ku, anak ketiga dari sembilan bersaudara dari keluarga miskin semenjak kecil cita-citanya tinggi. Ingin sekolah di tempat favorit namun selalu terkendala dengan dana yang tidak mencukupi. Dengan senang hati bersekolah di kampung dengan kondisi sekolah serba kekurangan.Â
Bayangkan saja, ingin sekali kuti kegiatan pramuka namun tak pernah sekalipun kesampaian saat usia kepala tiga dan tak mungkin lagi menjadi peserta.Â
Ketika di bangku sekolah dasar saya pernah berkesempatan mendapatkan beasiswa dari Tabanas Batara Bank BTN satu caturwulan mendapatkan 60.000 dari kantor pos.Â
Dengan dana tersebut menamatkan bangku sekolah dasar.Â
Di masa SMP saya tak pernah mendapatkan beasiswa lagi, bahkan saat ujian sempat tidak datang ke sekolah karena tidak membayar uang bulanan dan biaya ujian sekolah.Â
Datanglah seorang guru ke rumah namanya bapak Zubir, guru bahasa indonesia asal beliau dari Matang Geulumpang Dua, Peusangan.Â
Beliau sangat peduli dengan kondisi keadaan saat itu, beliau membonceng saya ke sekolah untuk mengikuti ujian.Â
(Bersambung......)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H