Di setiap daerah di Nusantara mempunyai tradisi tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadhan, begitu juga hal nya di Aceh yang tak kalah menarik dengan tempat lain yang ada di Indonesia.
Tradisi Meugang ( Potong Sapi atau Kerbau). Dalam satu tahun ada tiga kali dilaksanakan yaitu saat menjelang Ramadhan, menyambut hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
Sejarah Meugang telah ada dari semenjak pra kemerdekaan Indonesia dan diwariskan hingga saat ini.
Ketika hari Meugang tersebut masyarakat berbondong-bondong datang ke areal sembelihan hewan, ada yang pemotongan di areal rumah potong, lapangan terbuka, maupun di pinggir aliran sungai yang luas tanah lapangannya.
Penunjukan lokasi tersebut di tentukan oleh pemerintahan masing-masing dalam hal ini Dinas Peternakan selaku SKPK penanggungjawab wilayah tersebut.
Harga daging sapi  Ramadhan tahun ini mencapai 200-180 ribu rupiah itu sangat berbeda jauh dengan harga daging sapi di provinsi tetangga ( Medan) yang relatif lebih murah, walaupun demikian tidak surut antusiasme masyarakat dalam membelinya.
Sesampainya dirumah bagi kaum ibu-ibu daging tersebut di masak aneka masakan seperti :
- Rendang
- Kuah Masak Putih
- Sop Tulang/Iga
- Gorengan Daging Sambal Balado
- Kuah Asam Manis
- Masak Kuah Lada Hitam Dll
Masakan tersebut di hidangkan saat berbuka puasa dan sahur bersama keluarga dan ada juga yang di masukkan rantang diantar ke mertua, bagi ( pengantin yang baru menikah).Â
Suasana Meugang juga sebagai momen jalinan silaturahmi semakin erat antar anak dan orang tua, antara yang merantau jauh dengan keluarga dekat di kampung halaman, juga antara sebuah keluarga besar yang dihari-harinya sibuk masing-masing dengan pekerjaan namun di satukan dengan suasana ramah-tamah, saling mengunjungi.
Ada  kata bijak orang tua dahulu yang melekat dalam sanubari orang orang Aceh dalam bahasa Aceh :