Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dualisme Serangan Fajar Dalam Kontestasi Politik

17 April 2019   03:39 Diperbarui: 17 April 2019   03:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok : Bombastis.com

Serangan Fajar sudah menjadi rahasia umum dalam kontestasi politik di Indonesia, ada yang menunggu-nunggu kapan serangan itu tiba, ada juga yang membencinya. Sejatinya menganggapnya haram karena menerima suap dari para kandidat kontestasi politik.

Dalam pandangan kelompok pertama, ambil saja uang/barangnya dari salah satu kandidat tersebut, toh dia saja yg baru jumpa dengannya dan memberikan uang/imbalan. Sedang yang lain belum ada. Jikalau menunggu saat jadi sebagai anggota dewan pun tak akan dapat apapun.

Lain lagi dengan kelompok yang kedua, mereka mengambil dari siapapun imbalan/uang, katanya mereka tak pernah meminta terserah pula baginya siapa yang dipilih.

Jikalau kelompok yang ketiga, berbeda dari yang pertama dan yang kedua mereka sangat anti terkait serangan fajar ini, katanya untuk apa kita ambil uang/imbalan dari para kandidat, suaranya mahal tak bisa dihargakan dengan uang seratusan ribuan. 

Serangan Fajar ini katanya ujian terhadap keimanan seseorang, perkara itu adalah suap yang halus dimulai dari sebelum menduduki kursi kontestasi, apalagi setelah jadi nanti.

Tentu bertambah menjadi-jadi dan sipenerima uang/imbalan ikut menanggung dosa akibat dari itu semua, karena ikut andil dalam meluluskan kekursi empuk Dewan atau apapun.

Dari ketiga kelompok tersebut, dimana posisi anda para pembaca saat ini?

(Ysf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun