Dalam Dua hari beredar foto-foto terkait hilangnya onderdil mobil yang sedang di parkir mirip di pelataran Mall, ada juga orang-orang yang menyetop truk pengangkut bantuan lalu barang-barangnya diambil serta yang pertama sekali beredar berita tentang penjarahan minimarket.Â
Perlu kita ketahui bahwasanya kita jangan langsung Men-Judge yang mengambil barang-barang tersebut adalah pengungsi, mengenai onderdil mobil yang diambil langsung kita arahkan kepada mereka yang sedang berduka. Jika benarpun barang-barang semisal truk yang di stop mungkin saja mereka sangat membutuhkan semua barang-barang tersebut sehingga terpaksa mereka harus menghentikannya.
Dalam teorinya bahwasanya kejahatan tak akan pernah hilang serta bisa saja yang dari tempat lain datang kesana sudah niatnya seperti itu, sehingga  penderitaan para pengungsi bertambah-tambah akibat ulahnya.
Nalarkan saja seorang sedang di selimuti duka, kehilangan sanak familinya sedangkan dia melakukan tindakan amoral yang tak sepatutnya dilakukan, itu tidak akan mungkin terjadi.
Itu juga pernah terjadi di Aceh dulu tatkala menjadi relawan tahun 2004 penjarah datang dari luar, karena empunya rumah sudah mengungsi ketempat yang aman hingga datang para penjarah dengan menggunakan perahu motor terpaksa beberapa orang dilumpuhkan oleh pihak yang berwajib. Mengambil Kesempatan dalam kesempitan
 Karena kejadian itu pihak keamanan memperketat keamanan setiap orang yang masuk ke areal tersebut, sehingga kami dari para relawan Tsunami juga diperiksa tatkala masuk kesana, dan itu wajar-wajar saja untuk kemaslahatan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H