Mohon tunggu...
YOSEO
YOSEO Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Konten

Yoseo adalah seorang yang manyukai dunia petualangan, mulai dari mendaki gunung, memancing, dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jangan Ngebut Pakai Pajero atau Fortuner, Bahaya!

24 Juni 2024   14:18 Diperbarui: 24 Juni 2024   14:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitsubishi Motors: Pajero Sport

Belajar dari beberapa kasus kecelakaan di jalan tol yang melibatkan mobil SUV seperti Pajero Sport yang belakangan sedang hangat-hangatnya. Mari kita bahas lebih mendalam penyebabnya, kenapa dilarang kebut-kebutan pakai mobil SUV, contohnya Pajero Sport.

Pentingnya Keselamatan Mengemudi SUV di Jalan Tol

Ketika kita berbicara tentang SUV, pikiran langsung melayang pada kendaraan besar yang tangguh, seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner. Dua mobil ini memang sering terlihat melesat di jalan tol.

Namun, seberapa amankah memacu kendaraan dengan ground clearance tinggi ini pada kecepatan tinggi?

Kenyamanan Suspensi dan Risiko Kecelakaan

SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner memang dikenal memiliki suspensi yang nyaman, yang ideal untuk mengatasi berbagai jenis medan. Suspensi yang empuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang, tetapi sayangnya, ada konsekuensi yang perlu diperhatikan. Saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan tol, suspensi yang terlalu empuk dapat membuat mobil limbung. Hal ini karena suspensi yang terlalu nyaman cenderung kehilangan kestabilan saat berhadapan dengan tikungan tajam atau perubahan mendadak pada permukaan jalan.

Instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI), Erreza Hardian, menyebutkan bahwa keseimbangan antara kenyamanan suspensi dan stabilitas sangat penting. "Kalau suspension empuk maka limbung, suspension stabil cenderung lebih keras. Tapi banyak produk aftermarket bisa menyempurnakan ini," kata Erreza.

Dampak Dimensi dan Tinggi Kendaraan


Dimensi kendaraan, terutama tinggi dari permukaan jalan, juga sangat berpengaruh terhadap keseimbangan mobil saat melaju cepat. Semakin tinggi titik berat kendaraan, semakin besar risiko kendaraan terguling. Reza memberikan analogi yang sangat jelas: "Ini kayak bawa barang tapi di atas kepala. Makanya ada peringatan di setiap SUV baca buku manual di sun visor biasanya." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang karakteristik kendaraan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

SUV dengan penggerak dua roda (2WD) yang biasanya menggunakan penggerak roda belakang, juga memiliki kecenderungan oversteer. Kombinasi dari titik berat yang tinggi, lebar ban yang pendek, dan suspensi yang empuk bisa menjadi kombinasi yang sangat berbahaya. Kecenderungan oversteer ini membuat bagian belakang kendaraan mudah tergelincir, terutama saat pengemudi melakukan manuver mendadak pada kecepatan tinggi.

Pentingnya Sistem Penggerak 4WD untuk Stabilitas

Reza juga menekankan bahwa SUV dengan bobot besar dan torsi tinggi idealnya menggunakan sistem penggerak empat roda (4WD). Sistem ini memungkinkan adanya roda depan yang menarik saat roda belakang kehilangan cengkeraman, sehingga membantu menjaga kestabilan kendaraan. Di Indonesia, kendaraan dengan penggerak 4WD masih dianggap sebagai barang mewah karena pajak yang tinggi, padahal dari sisi keselamatan, sistem ini sangat penting.

Ban juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas kendaraan. Ban yang baik tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara kendaraan dan jalan, tetapi juga berperan sebagai suspensi tambahan yang membantu menjaga stabilitas. "Ban juga pengaruh karena dia bagian terakhir yang menapak pada permukaan jalan. Bisa dia juga sebagai suspension," jelas Reza.

Refleks Pengemudi dan Teknik Mengemudi yang Tepat

Selain faktor teknis kendaraan, refleks dan teknik mengemudi yang tepat juga sangat berperan dalam menjaga keselamatan. Saat mobil miring, naluri pengemudi biasanya akan memutar setir ke arah yang berlawanan, tetapi dalam situasi tertentu, ini bisa menjadi bumerang. Reza menekankan bahwa pengemudi perlu memahami teknik yang benar, seperti mengarahkan setir ke sisi kemiringan untuk mengembalikan keseimbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun