Siapa sangka seorang insinyur elektro berusia 61 tahun bisa menjadi bintang teknologi yang dielu-elukan layaknya selebriti? Inilah Jensen Huang, CEO Nvidia, yang kerap dijuluki "Taylor Swift-nya teknologi". Bagaimana bisa seorang bos perusahaan cip semenarik itu? Yuk, kita kenali lebih dekat!
Perjalanan Karir dan Kesuksesan Nvidia
Jensen Huang bukanlah nama baru di dunia teknologi. Ia lahir di Taiwan dan pindah ke Amerika Serikat saat berusia lima tahun. Pendidikan tingginya ditempuh di Oregon State University dan Stanford University, tempat ia meraih gelar master di bidang elektro. Setelah sempat bekerja di AMD, Huang mendirikan Nvidia pada tahun 1993.
Nvidia awalnya dikenal dengan cip grafis yang digunakan di komputer gaming. Namun, perusahaan ini berkembang pesat dan kini menjadi pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Saham Nvidia melonjak drastis, bahkan pada satu titik mengungguli nilai Apple. Bayangkan saja, hanya dalam waktu delapan tahun, saham Nvidia naik lebih dari 200%!
Popularitas Jensen Huang
Dimanapun Jensen Huang berada, orang-orang selalu ingin berfoto dan meminta tanda tangan. Dengan jaket kulit Tom Ford seharga $9.000, Huang tampil layaknya bintang rock di konferensi teknologi Computex di Taiwan. Bahkan, istilah "Jensanity" tercipta untuk menggambarkan kegilaan publik terhadap dirinya.
Huang juga dijuluki sebagai "Taylor Swift-nya teknologi" oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Popularitasnya ini tak lepas dari kesuksesan Nvidia dalam menghadirkan cip-cip canggih yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan AI. Cip Nvidia digunakan dalam superkomputer yang melatih ChatGPT, chatbot yang sangat populer sejak diluncurkan pada tahun 2022.
Pengaruh Besar di Dunia Teknologi dan Geopolitik
Kesuksesan Nvidia juga memberikan dampak besar bagi Taiwan, negara yang memproduksi hampir semua cip tercanggih di dunia. Taiwan menjadi pemain kunci dalam persaingan teknologi antara AS dan China. Huang, meskipun tinggal di Amerika, masih sering mengunjungi Taiwan dan memastikan bahwa Nvidia terus berinvestasi di sana. Bahkan, Nvidia berencana membuka kantor pusat regional di Taiwan.
Gaya dan Kepribadian Jensen Huang
Jensen Huang dikenal dengan gaya khasnya yang selalu mengenakan jaket kulit. Menurut juru bicara Nvidia, Huang telah mengenakan jaket kulit selama lebih dari dua dekade, terinspirasi oleh istri dan putrinya. Gaya ini memberikan kesan kasual dan mudah didekati, sesuatu yang tidak biasa bagi seorang CEO perusahaan teknologi besar.
Gaya berpakaian ini mirip dengan para pendiri Apple, Steve Jobs, yang terkenal dengan sweater hitam dan jeans birunya, serta Mark Zuckerberg yang sering tampil dengan kaus polos. Gaya berpakaian yang konsisten membantu para pemimpin teknologi membangun citra yang stabil dan dapat diandalkan.
Masa Depan Jensen Huang dan Nvidia
Dengan kekayaan bersih sekitar $106 miliar, Jensen Huang berada di posisi ke-14 dalam daftar orang terkaya di dunia. Dia diprediksi akan terus menjadi wajah Nvidia dan teknologi AI di berbagai acara. Namun, industri ini tidak suka dengan monopoli, dan pesaing seperti AMD dan Intel terus berupaya mengejar ketertinggalan mereka dari Nvidia.
Bagi Jensen Huang, tantangan ke depan adalah bagaimana terus memimpin inovasi di dunia teknologi yang selalu berubah cepat. Dengan gaya khasnya dan kecerdasan luar biasa, Huang tampaknya siap menghadapi semua tantangan tersebut.
Demikianlah perjalanan inspiratif Jensen Huang, dari seorang anak imigran di Amerika hingga menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kita bisa belajar dari perjalanan hidupnya dan menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkecimpung di dunia teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H