Tiktok, ataupun Twitter. Dan biasanya nih readers, yang ditakutkan disini adalah karena mereka nih masih anak-anak dibawah umur. Readers pasti tahu dong bahwa anak-anak dibawah umur tuh masih butuh dampingan dan pengawasan orang tua, yaa kan.
Heloo readers, uda tahu belum kalau saat ini, anak-anak muda kelahiran 2010-2024, dikenal dengan nama Generasi Alpha loh. Yang artinya mereka lahir dalam era teknologi yang sedang mendominasi dalam hidup sehari-hari. Maka, gen Alpha itu juga sering disebut sebagai ‘screenager’ karena memiliki keterkaitan erat dengan teknologi. Kata screenager ini bisa ditambah ke dalam kamus bahasa generasi saat ini loh readers karena campuran bahasa Inggris gituu supaya bisa terlihat kece saat ngucapinnya. Nah readers, Banyak orang tua yang telah memberi anak-anak saat ini dengan perangkat digital untuk menghibur mereka agar tidak tantrum, tetapi pada dasaarnya itu adalah kebiasaan yang salah loh readers. Tahu ngga kenapa? Karena kebiasaan ini menciptakan generasi alpha yang ketergantungan dengan perangkat digital. Biasanya orang tua akan semerta-merta memberikan hp atau tablet mereka, dan anak dengan rasa penasaran yang tinggi akan cenderung memilih begitu saja apa yang ada di hp atau juga biasanya meniru apa yang orang sekitar mereka buka. Diantaranya yaitu mereka akan membuka Youtube, Instagram,Cerita dikit nih readers, saat saya ada kegiatan pengabdian masyarakat dan bertemu dengan anak-anak kecil di wilayah kampung, mereka banyak menyampaikan hal-hal yang pada dasarnya mereka itu tidak begitu mengerti itu apa nih readers, tetapi ketika saya tanya tau dari mana, mereka jawabnya hanya karena melihat di Tiktok. Tiktok yang mereka lihat hampir setiap saat seakan mendoktrin mereka untuk mengikuti setiap tren yang ada seperti membuat video jedag-jedug, mengikuti perkataan dari video seperti mewink, sigma, dan skibidi. Padahal nih ya readers, faktanya skibidi adalah konten dari Youtube yang tidak baik. Konten ini adalah animasi yang cukup sadis untuk anak-anak yang notabene adalah masih dalam pengawasan orang tua. Kemudian, banyak tren tiktok juga yang membuat para screenager atau gen alpha ini fomo untuk ikutan dan memaksa orang tua mereka untuk menuruti mereka contohnya adalah beli makana-makanan yang sedang viral, atau mengikuti tren fashion beauty yang mahal, serta mengikuti berita influencer yang sifatnya belum cukup untuk usia mereka. Ga bahaya ta, readers?
Hal in cukup berbahaya loh pastinyaa readers untuk perkembangan gen alpha yang bahkan sudah disebut sebagai screenager. Memang benar bahwa sejak kecil anak harus mulai dikenalkan dengan teknologi agar tidak kudet, tetapi yang perlu digaris bawahi disini adalah bocil-bocil ini tuh masih harus diawasi oleh orang yang lebih dewasa dalam penggunaannya. Karena nih readers, yang niatnnya mengenalkan teknologi ini adalah untuk tujuan positif, bisa bisa menjadi senjata bagi perkembangan si buah hati. Perlu diingat ya readers, jika terus begitu, anak akan tumbuh besar dengan ketergantungan dengan gadget mereka dan susah untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Selain itu, impact nya mereka juga bisa memiliki mental yang lemah karena konten yang mereka lihat sangat bisa mempengaruhi pola pikir mereka. Sebagai orang dewasa, sudah saatnya untuk lebih concern pada perilaku ini, agar bisa menciptakan generasi yang baru dan lebih positif dalam menanggapi teknologi khususnya Tiktok.
Sekarang sudah lebih paham kan ya readers, bahwa memang ada baiknya untuk mengenalkan para bocil terhadap kecanggihan teknologi saat ini. Tetapi sebagai readers yang bijaksana dan menggemaskan ini, kita harus tetap tahu porsi atau batasan serta paham betul mengenai dampak-dampak yang bisa dihasilkan untuk jangka waktu yang lama bagi anak-anak tercinta. Memang benar nih kata orang-orang bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Tetapi, jika kelebihan mendapatkan rezeki itu yang baru hal baik. HAHAHA semoga para bocil screenager bisa berkurang dan menghasilkan benih-benih screenager yang berdampak baik untuk bangsa dan negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI