Di samping itu juga ada pendekatan versi Fiksional yang menguraikan bahwa sekitar tahun 1822, ada seorang penulis bernama Clement Moore yang menggambarkan dalam tulisannya bahwa sosok Santa Claus memberikan hadiah Natal kepada orang-orang melalui ceroboh asap yang berujung ke area perapian. Saat memberikan hadiah kepada anak-anak, Santa selalu ingin tak terlihat. Diceritakan Santa kerap membantu dengan memberikan hadiah melalui sebuah cerobong asap tiap pemilik rumah. Di ujung cerobong asap itu tergantung sebuah kaos kaki. Sehingga hadiah yang diberikan Santa melalui cerobong asap selalu masuk ke dalam kaos kaki. Hal ini juga yang mengaitkan adanya dekorasi kaus kaki di perayaan Natal. Dalam membagikan hadiah-hadiah, Santa dibantu oleh oleh seseorang bernama Zwarte Piet. Digambarkan Zwarte Piet memiliki sifat yang kasar dan sering memukul anak-anak dengan sebuah tongkatnya. Zwarte Piet ditugaskan untuk menjadi navigasi ke rumah tiap anak yang akan diberikan hadiah. Zwarte Piet juga orang yang meletakan hadiah kepada anak-anak di kaus kaki yang digantung di dinding dekat cerobong asap. Â Â Â (bdk. Steffy Gracia: https://apps.detik.com/detik/ 24 Desember 2023).
Orang Muda Katolik Cendana Morotai dalam Aksi Sinterklas
Ketika pemahaman tentang Santa Claus atau Sinterklas perlahan-lahan menjadi lebih maksimal, utuh dan terstruktur, maka ada ketergerakan hati dari Orang Muda Katolik (OMK) Santo Ambrosius Cendana Kecamatan Morotai Jaya Kabupaten Pulau Morotai agar melakukan sebuah Aksi Sinterklas atau Santa Claus untuk mengunjungi, menghibur, menasehati dan memberikan hadiah kepada anak-anak Kristen di Seputaran Yayasan, Daruba, Darame, Juanga, Wawama Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai pada Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan Sinterklas ini meskipun dalam serba keterbatasan dan sederhana, namun mendapat tanggapan atau apresiasi yang positif dari para orang tua Kristen yang anaknya dikunjungi, serta mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas lainnya yang ada dalam seputaran kota di wilayah Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai. Semoga kegiatan Sinterklas ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan kedepannya demi memeriahkan momentum perayaan sukacita Natal. Adapun jumlah personalia Orang Muda Katolik Cendana Morotai yakni sebanyak 16 orang dengan 10 orang Laki-Laki dan 6 orang Perempuan dibawah bimbingan Frater Pastoral: Frater Ambrosius selaku Pembina Rohani dan Ketua OMK: Saudara Handoko Paulus. Semuanya sangat kompak dan sukses melaksanakan aksi Sinterklas dengan mengunjungi sekitar 18 orang anak-anak yang tersebar dan tinggal di wilayah seputaran kota dalam Kecamatan Morotai Selatan.
Orang Muda Katolik (OMK) Santo Ambrosius Cendana merupakan bagian integral dari umat Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Yayasan-Morotai. Sehingga kegiatan Santa Claus atau Sinterklaus dimaksud untuk menghibur dan mengunjungi anak-anak yang beragama Kristen di rumah masing-masing sambil memberikan hadiah kepada mereka. Dan bahwa Kegiatan Santa Claus atau Sinterklaus ini adalah rangkaian kegiatan keagaman Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Yayasan-Morotai yang dipelopori oleh Orang Muda Katolik (OMK) Santo Ambrosius Cendana dalam rangka memeriahkan perayaan Natal 25 Desember 2024 serta memberikan makna dan pesan moral dalam nuansa Natal tersebut. Lebih dari itu kegiatan Santa Claus atau Sinterklaus ini untuk menghibur dan mengunjungi anak-anak sekaligus memberikan hadiah kepada mereka sebagai bentuk solidaritas dalam hidup bersama, sekaligus menumbuhkan iman-harap-dan cinta kasih kepada Tuhan Yesus yang lahir di Betelehem dan memupuk kebersamaan hidup dengan sesama manusia.
Suara Perbatasan Orang Muda Katolik Cendana Morotai dalam Menyongsong Perayaan Natal
Ada banyak cerita dan kisah menarik saat Orang Muda Katolik (OMK) Santo Ambrosius Cendana Morotai Maluku Utara Keuskupan Amboina mengunjungi anak-anak tersebut. Semuanya mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaan saat bertemu Santa Claus atau Sinterklas, walaupun ada yang menangis dan takut ketika berhadapan dengan personil Zwarte Piet (Piet Hitam) yang menampilkan raut dan perilaku seram dan mengancam untuk memukul anak-anak nakal dengan tongkatnya, memasukkan mereka ke dalam karung dan membawa mereka. Di sini membuat anak-anak menjadi sadar dan berubah dari perilakunya yang selama ini salah dan keliru menjadi bertobat dan tidak mau melakukan kesalahan lagi kedepannya. Dalam hal ini, kegiatan aksi Sinterklas tersebut memberikan poin penting bagi perkembangan mental dan kepribadian anak-anak itu kedepannya sehingga menjadi dewasa, matang dan semakin mendengarkan orangtua mereka masing-masing dalam hidup. Pada prinsipnya, aksi Sinterklas ini sangat membantu orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya di tengah terpaan arus negatif dari Gadget, sekaligus kunjungan Sinterklas ini untuk menghibur, menasihati anak-anak dan memberikan Kado Natal kepada anak-anak tersebut.
Sosok Santa sering menyebarkan pesan baik, suara kenabian yang benar sehingga diikutsertakan dalam perayaan Natal. Santa Claus biasa dihadirkan di perayaan Natal untuk 'memeriahkan' suasana Natal. Dengan atribut jubah merah bercampur putih, memperkuat nuansa Natal di bulan Desember. Intinya, makna dari terlibatnya Santa Claus dalam Natal adalah untuk mengajarkan kepada orang-orang, khususnya anak-anak bahwa mereka harus menyebarkan semangat cinta kasih dan bermurah hati kepada siapa saja untuk meraih sukacita dan  kebahagiaan.
Di sini mayoritas anak-anak menganggap bahwa Santa Claus adalah simbol perayaan Natal, karena pada peristiwa Natal, hampir setiap sudut aktivitas, gedung, pusat perbelanjaan, hingga beberapa gereja menampilkan sosok istimewa ini lengkap dengan atributnya. Santa Claus identik dengan malam Natal, dimana mengadopsi cerita bahwa sosok Santa Claus akan memberikan kado untuk anak-anak baik di malam sebelum hari Natal tiba. Santa Claus dihormati dalam Natal sebab memiliki sifat dermawan yang selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan.Selamat mempersiapkan diri menyongsong Kelahiran Tuhan Yesus Kristus_Selamat Natal 25 Desember 2024 dan Bahagia Tahun Baru 01 Januari 2025. Salve 100% Katolik_100% Indonesia!
Referensi: Steffy Gracia: https://apps.detik.com/detik/ Tulisan: Asal-usul Santa Claus yang  Identik dengan Natal Beserta Maknanya,             24 Desember 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H