Duri, Riau (05/08) Walaupun pandemi Covid-19 masih tetap ada, era new normal sudah berlangsung. Pemerintah terus menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari kontak fisik demi memutus rantai penyebaran wabah virus Covid-19 ini.
Sejak diberlakukannya new normal, satu per satu tempat dan fasilitas umum kembali dibuka, salah satunya adalah rumah ibadah. Menurut Menteri Agama, Fachrul Razi aturan rumah ibadah kembali dibuka tidak berdasarkan zona wilayah, melainkan tidak ada kasus Covid-19 di lingkungan rumah ibadah tersebut. Selain itu, rumah ibadah tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang telah diatur oleh pemerintah, seperti pembatasan kapasitas jemaat, aturan jaga jarak, dan mengefisiensikan waktu selama ibadah, serta penyediaan sarana cuci tangan.
Salah satu gereja katolik di Riau yang kembali dibuka adalah Gereja ST Fransiskus Asisi. Bapak Yohanes Yuniardi, selaku Ketua Stasi dari Gereja ST Fransiskus Asisi mengungkapkan bahwa pihak gereja telah memberlakukan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, seperti menyemprot disinfektan baik sebelum kegiatan keagamaan maupun setelahnya, mewajibkan penggunaan masker, pengurangan kapasitas jemaat, dan menyediakan wastafel cuci tangan. Namun beliau mengeluhkan, wastafel yang dapat disediakan oleh pihak gereja jumlahnya terbatas dan masih menggunakan keran seperti wastafel konvensional pada umumnya.
Dalam rangka mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini, salah satu mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif membuat wastafel injak portable. Yosefin Mahanani, mahasiswa dari Teknik Industri berhasil menciptakan wastafel portable yang dapat dioperasikan dengan cara menginjak pedal di bagian bawah wastafel. Alat ini sangat berguna untuk menghindari kontak langsung antara tangan dan benda yang dapat menjadi saluran penyebaran virus. Selain itu, wastafel portable ini sangat praktis digunakan karena dapat dipindah-pindah kemana saja dan mudah dihubungkan dengan saluran air keran maupun tangki air.
Penyerahan wastafel injak portable ini dilakukan pada 31 Juli 2020 yang diberikan langsung kepada Ketua Stasi Gereja ST Fransiskus Asisi. Dengan adanya wastafel injak portable ini, diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan untuk mencuci tangan baik sebelum dan setelah kegiatan keagamaan berlangsung sehingga jemaat dapat beribadah dengan tenang. Wastafel injak ini juga diharapkan dapat memutus penyebaran virus Covid-19.
Oleh : Yosefin Mahanani (S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik)
Editor : Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M.Sc.
KKN TIM II UNDIP RIAU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H