Mohon tunggu...
Yosefina Safira Intan
Yosefina Safira Intan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Senang menulis puisi. Siapa tau dibaca kamu, mereka dan diriku di masa depan. Suku Manggarai, Flores. Saat ini lagi berkelana dengan tujuan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi "Leko" dalam Pesta Sekolah Manggarai ?

28 November 2024   00:25 Diperbarui: 28 November 2024   00:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi acara Manggarai (Sumber: Labuan Bajo News)

Saya jadi teringat pada moment di mana sepulang sekolah saya senyum-senyum karena hari itu di meja makan rumah kami, sudah ada Ayam kecap, Sate, Mie serta Kerupuk. Rupanya Ibu saya membawakan makanan enak ini dari “Pesta Sekolah” tetangga.

Mungkin sudah pernah dengar apa pesta sekolah? atau sudah mengadakannya? pertanyaan ini barusan saya tanyakan pada seseorang kawan yang berasal dari Solo, kita belajar di Universitas yang sama.

Katanya, dia belum pernah tahu soal pesta sekolah (sependek pengetahuan dia). Lanjutnya lagi, mungkin pesta sekolahnya adalah seperti acara bersama satu sekolah like Prom night. Seperti acara merayakan kelulusan dan perpisahan satu sekolah.

Saya paham apa yang dimaksud, tapi pesta sekolah di Manggarai berbeda secara perayaan dan maknanya. Walaupun ada persamaan harapan di sana. Sama-sama berharap kebaikan di langkah selanjutnya.

Di daerah saya Manggarai, kami memiliki tradisi pesta sekolah dan sudah menjadi momentum tahunan yang dinantikan orang-orang tertentu. Kenapa demikian, karena tidak semua orang Manggarai mengadakannya.  

Esensi dari pesta sekolah 

Pesta Sekolah sebagai bentuk “leko” atau “balas budi” dengan sistem balas-berbalas karena sudah saling membantu (gotong royong) dalam memberikan bantuan dana untuk urusan studi dari seorang anak.

Saya kira, dengan adanya tradisi ini, jalan untuk menempuh ke perguruan tinggi bisa dicapai. Keluarga yang mengadakan acara tentunya merasa lebih ringan dalam menanggung biaya Pendidikan ke perguruan tinggi.

Selain itu, seorang anak akan merasa bahwa kewajibannya adalah dengan sekolah yang lebih baik, rajin dan punya rasa tanggung jawab kepada keluarga. Yah, bisa dikatakan anak juga punya balas budi untuk itu.

Namun, masih banyak cerita yang ada dilapangan bahwa, tradisi pesta sekolah yang diadakan hanya sebagai upaya “orang-orang leko juga jasa kita”. Lalu setelahnya apa? ada banyak anak yang hanya diam di kampung atau di rumah. Tidak melanjutkan Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun