Di balik kesuksesan sebuah usaha kuliner sederhana, selalu ada cerita menarik yang bisa menjadi inspirasi. Salah satunya adalah perjalanan Pak Sutarman, pemilik warung makan Mbak Yuni yang terletak di dekat Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dengan tekad dan kerja keras, ia berhasil mengembangkan usahanya yang kini dikenal sebagai tempat makan favorit mahasiswa di sekitar warungnya.
Awal Mula Berdirinya Warung Makan Mbak Yuni
Sebelum memasuki dunia wirausaha, Pak Sutarman telah menimba pengalaman berharga di industri katering. Selama bertahun-tahun, ia bekerja di sebuah perusahaan katering terkemuka di Cikarang, di mana ia belajar banyak tentang manajemen dapur, kontrol kualitas, dan pelayanan pelanggan. Pengalaman ini kemudian menjadi fondasi penting dalam membangun usahanya sendiri.
Pak Sutarman memulai usahanya di tahun 2016. Meskipun PHK menjadi momentum yang tidak menyenangkan, ia berhasil mengubahnya menjadi peluang untuk memulai lembaran baru. Berbekal pengalaman di dunia kuliner, ia bersama istrinya memberanikan diri merantau ke Yogyakarta untuk memulai warung makan Mbak Yuni. "Awalnya, saya tidak terpikir untuk membuka warung makan. Tapi setelah diajak saudara istri ke Yogyakarta, kami memutuskan untuk mencoba usaha ini," cerita Pak Sutarman. Keputusan untuk memilih Yogyakarta ternyata tepat, mengingat kota ini terkenal dengan kultur kuliner yang kuat dan populasi mahasiswa yang besar.
Sejak 2018, warung makan Mbak Yuni menempati lokasi strategis di dekat kampus yaitu berada di jalan Tambak Bayan Babarsari. Pemilihan lokasi ini menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan usaha. "Kami sengaja memilih lokasi dekat kampus karena melihat potensi pasar yang besar dari kalangan mahasiswa," ungkap Pak Sutarman.
Keunikan Warung Makan Bu Yuni
Salah satu daya tarik warung makan Bu Yuni adalah harga makanan yang sangat terjangkau bagi kantong mahasiswa sekutara 8.000 Rupiah, anda sudah dapat menikmati nasi gongso biasa, yaitu nasi yang diberi telur orak-arik yang ditumis bersama worel, kubis, dan juga daun bawang lalu diberi kuah soto sebagai pendamping. Tidak hanya itu, fleksibilitas menu menjadi nilai tambah tersendiri. Pak Sutarman dan istrinya berusaha menyesuaikan cita rasa makanan sesuai dengan selera pelanggan, mulai dari tingkat kepedasan hingga jenis masakan yang diinginkan.
"Kami menggunakan bahan segar setiap hari. Belanja sayuran dilakukan pagi hari untuk memasak makanan yang habis di hari yang sama. Dengan begitu, kualitas makanan tetap terjaga," jelas Pak Sutarman. Selain itu, promosi dilakukan secara sederhana melalui mulut ke mulut. Meskipun belum terlalu aktif di platform online seperti GoFood, warung ini tetap ramai oleh pelanggan setia.
Tantangan dan Strategi Bisnis
Dalam menjalankan bisnis, Pak Sutarman juga mengikuti perkembangan teknologi, termasuk metode pembayaran digital. "Pembayaran digital seperti transfer bank dan QRIS sangat membantu. Sejauh ini, tidak ada kendala berarti," katanya.
Untuk menjaga harga tetap terjangkau, Pak Sutarman selektif dalam memilih metode pembayaran dengan biaya admin rendah. "Selama biaya admin tidak tinggi, kami bisa menyesuikan dan tetap mempertahankan harga murah untuk pelanggan," tambahnya.
Ke depannya, Pak Sutarman berencana membuka cabang baru jika menemukan lokasi strategis. Namun, ia mengaku cukup selektif dalam merekrut karyawan. Kejujuran menjadi syarat utama bagi calon karyawan, meskipun pengalaman di bidang kuliner bisa dipelajari dari nol. "Kami selalu memberikan pelatihan awal kepada karyawan selama 1-3 bulan. Setelah mereka bisa, barulah kami beri tanggung jawab lebih besar," ungkapnya.
Warung Mbak Yuni juga dikenal dengan sistem pelayanannya yang ramah dan personal. Setiap pelanggan diperlakukan seperti keluarga, dan permintaan khusus selalu didengarkan dengan baik. "Kami percaya bahwa pelayanan yang baik akan membuat pelanggan merasa dihargai dan ingin kembali lagi," kata Pak Sutarman.
Ke depannya, Pak Sutarman berencana membuka cabang baru jika menemukan lokasi strategis. Namun, ia mengaku cukup selektif dalam merekrut karyawan. Kejujuran menjadi syarat utama bagi calon karyawan, meskipun pengalaman di bidang kuliner bisa dipelajari dari nol. "Kami selalu memberikan pelatihan awal kepada karyawan selama 1-3 bulan. Setelah mereka bisa, barulah kami beri tanggung jawab lebih besar," ungkapnya.
Kunci Sukses dan Pembelajaran
Menurut Pak Sutarman, ada beberapa kunci sukses yang bisa dibagikan kepada calon wirausaha:
1. Konsistensi dalam menjaga kualitas makanan
2. Pelayanan yang ramah dan personal
3. Manajemen keuangan yang teratur
4. Kerja sama tim yang solid
5. Fleksibilitas dalam menghadapi perubahan
Kesuksesan Berkat Kerja Sama Keluarga
Pak Sutarman mengelola warung ini bersama istrinya dan beberapa saudara dekat. Pembagian tugas dilakukan dengan baik, di mana istrinya bertugas memasak sementara ia mengurus belanja bahan dan operasional lainnya. Untuk jam operasional, warung buka mulai pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. "Kalau ada pelanggan datang di atas jam 9 malam, kami tetap layani. Fleksibilitas ini yang membuat pelanggan merasa nyaman dan tetap kembali," tuturnya.
Pesan untuk para pelaku UMKM di luar sana
Perjalanan Pak Sutarman dalam membangun warung makan Mbak Yuni membuktikan bahwa keberanian untuk memulai dan konsistensi dalam menjaga kualitas adalah kunci kesuksesan. Dengan strategi sederhana namun efektif, ia mampu menciptakan usaha kuliner yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Bagi Anda yang mencari inspirasi memulai usaha, cerita ini bisa menjadi motivasi untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada tantangan. Kisah Pak Sutarman menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan pelayanan yang baik, sebuah usaha kecil dapat berkembang menjadi tempat favorit yang dicintai pelanggan.
Jangan lupa untuk mampir ke warung makan Mbak Yuni di:
