Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal 2024 dan Bayang-Bayang Kenaikan PPN 12%

24 Desember 2024   14:14 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Paus Fransiskus memimpin Misa Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan (Kompas.com/AP PHOTO/VINCENZO PINTO)

Di satu pihak Natal pesta iman dan sukacita. Namun di pihak lain, mereka yang merayakan Natal masih dibayang-bayangi oleh isu kenaikan PPN 12 % yang akan berlaku 1 Januari 2025.

Sebagaimana dikatakan Ditjen Pajak bahwa PPN 12 % itu hanya menambah harga barang 0,9% untuk kebutuhan pokok dan sejumlah jasa seperti jaspel kesehatan dan medis,  jaspel sosial, jasa keuangan, jasa asuransi dan jasa pendidikan, serta sejumlah barang lain. Namun sebelum bulan Januari 2025, harga kebutuhan pokok di mana-mana sudah terasa mengalami kenaikan sehingga menyebabkan daya beli masyarakat di daerah semakin lemah.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa dengan menaikkan PPN 12 %  akan menjaga kesehatan APBN setelah pandemi Covid-19.  

Meskipun dengan kenaikan itu pemerintah akan memberikan stimulus kepada warga kelas menengah. Namun menurut Andry Satrio Nugroho dari The Institute for Development o Economics and Finace (INDEF) dengan kenaikan PPN saat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19 tentu akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Kami menyaksikan di tengah masyarakat kecil, saat menjelang perayaan Natal tahun 2024 ini, tidak banyak kegiatan berupa persiapan-persiapan di keluarga karena selain mengalami depresi politik akibat Pilkada yang mengoyakkan relasi antar keluarga, juga karena adanya perkembangan ekonomi bangsa saat ini yang tidak baik-baik saja yang menyebabkan tidak banyak uang beredar di masyarakat dan menyebabkan semakin melemahnya daya beli masyarakat di pasaran.

Pesan Natal 2024

"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana" yang menjadi tema Natal Nasional 2024 kiranya mengantar umat Kristiani yang merayakannya dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia selalu mawas diri untuk tidak terlampau berfoya-foya karena merayakan Natal, tetapi lebih mengedepankan kesederhanaan dan kesahajaan, kedamaian dan sukacita, jauh dari pesta pora dan berbagai praktek negatif lainnya.

Dan terlebih mendoakan bangsa dan negara kita agar secepatnya keluar dari berbagai persoalan ekonomi yang tidak baik-baik saja ini menjadi bangsa yang tangguh dan tanggap terhadap kesulitan masyarakat.

Akhirnya negara menyiapkan segala macam regulasi dan stimulan bagi masyarakat menengah sehingga dapat mengurangi kecemasan menghadapi kenaikan PPN 12 %. 

Sebab kalau tidak percayalah masyarakat Indonesia bukan semakin baik memasuki Tahun Baru 2025 dengan segal janji kesejahteraan, tetapi menuai berbagai kesulitan dan kecemasan hidup. Bukankah itu akan semakin menurunkan imunitas tubuh sehingga mempercepat masuknya penyakit dan kematian? Semoga tidak!

Natal telah tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun