Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hari Guru Nasional: Menjadikan Siswa-Siswi Berbau Buku dan Perpustakaan

26 November 2024   11:43 Diperbarui: 26 November 2024   12:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mgr. Paul Budi Kleden, SVD saat kunjungan perdana ke Kevikepan Bajawa. (Foto: kupang.tribunnews.com)

Untuk menjadikan siswa berbau buku dan berbau perpustakaan, kiranya tidak ada cara lain selain mulai dari GURU. Guru harus bisa membaca dan menulis. 

Pertanyaannya, sejauhmana para guru kita dewasa ini memiliki kebiasaan dan semangat untuk membaca buku? Bagaimana kalau guru sendiri kurang membaca, lalu ia mau mewajibkan siswanya untuk membaca? 

Bagaimana dengan pernyataan: 'Verba docent, exempla trahunt', 'Kata-kata mengajar, tetapi teladan menarik.' Guru harus menjadi teladan dalam membaca.

Dulu ketika penulis masih SMP, seorang guru pernah mengatakan, "Kalau mau jadi orang pintar, harus rajin-rajinlah membaca, Dan kalau mau jadi kutu buku, Anda harus bisa merekatkan 'pantat' (maksudnya: kedudukan) Anda pada kursi."

2.   Guru Memberi Tugas Membaca kepada Siswa

Guru harus membiasakan dirinya untuk selalu membaca setiap hari, lalu menugaskan siswanya untuk membaca di perpustakaan setiap saat, setiap hari. 

Setelah memberi tugas kepada siswa untuk membaca buku apa saja, menuliskannya kembali, lalu mengumpulkannya kepada guru. Tugas guru selanjutnya adalah memeriksa, artinya membaca kembali tugas yang telah dijalankan siswa, dan memberi nilai terhadap hasil bacaan dan tulisan siswa.

Hanya dengan 'memaksa' seperti itu, kita bisa mencapai kualitas literasi yang diharapkan.

3.   Menugaskan kepada Orang Tua untuk Tugas yang sama

Apa yang telah dilakukan di sekolah, hendaknya diteruskan juga di rumah. Siswa memiliki lebih banyak waktu di rumah. Maka kepada orang tua juga diminta untuk melakukan tugas yang sama kepada  anak-anaknya di rumah. 

Dengan demikian antara guru di sekolah, siswa dan orang tua di rumah memiliki tugas dan keprihatinan yang sama untuk meningkatkan kualitas literasi membaca dan menulis untuk menjadikan para siswa berbau buku dan berbau perpustakaan.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun