Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengucapkan "Terima Kasih" kepada Orang pada Momen yang Tepat (2)

23 Oktober 2024   09:40 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:50 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu Ibu Mada (42 tahun) mengantarkan puterinya Agata (5 tahun) ke PAUD. Di tengah jalan ibu dan anak itu bertemu dengan bapak Agus (60 tahun). Kebetulan sekali bapak Agus adalah salah satu tokoh masyarakat yang ada di kampung mereka.

Ketika Agata menyalami Opa Agus, Opa Agus merogoh sakunya dan mengeluar selembar uang Rp 10.000, lalu memberikannya kepada Agata, puteri Ibu Mada. Agata senang sekali mendapatkan uang sepuluh ribu itu dari opanya.

Setelah menerima uang tersebut dari opa Agus, Agata segera berlari kepada ibunya tanpa mengucapkan "Terima kasih" kepada Opa Agus. 

Lalu Ibu Mada berkata kepada puterinya Agata, "Ayo...bilang apa kepada Opa Agus!"

Maka dari mulut Agata keluarlah kata "Terima kasih, Opa Agus!"

***

Itulah sebuah pengalaman kecil, bagaimana mengajarkan anak sejak dini mengucapkan "terima kasih" kepada orang yang telah memberikan sesuatu kepadanya pada saat yang tepat.

Dari pengalaman kecil ini kita dapat melakukan suatu analisa sederhana sebagai berikut:

Ketika puteri Agata menerima uang sepuluh ribu rupiah dari Opa Agus, ia tidak spontan mengucapkan 'terima kasih' kepada Opa Agus, tetapi berlari kepada ibunya. 

Lantas ibu Mada yang bertanya kepada Agata puterinya itu "Ayo...bilang apa kepada Opa Agus!"

Dan Agata pun mengucapkan "terima kasih, Opa Agus!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun