Moda transportasi kereta api dikelola oleh sebuah perusahaan jawatan perkeretaapian yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dengan nama PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
Hingga saat ini PT. Kereta Api Indonesia memiliki beberapa kantor daerah operasi yang umumnya tersebar di 3 (tiga) pulau yaitu Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.
Menurut data perkeretaapian Indonesia, saat ini terdapat sebanyak 3.254 Kereta Api yang beroperasi di Indonesia, dengan Kereta Api Argo Bromo Anggrek sebagai Kereta elit nomor satu di Indonesia.
Dari jumlah kereta api yang kini beroperasi di Indonesia itu, ada 121 unit KRD dengan 1.607 unit kereta penumpang, dan 6.782 unit gerbong.
Sejak tahun 2020, PT. Kereta Api Indonesia terus berbenah dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua orang.
Ada kereta kelas ekonomi dan executif New Generation yang lebih nyaman. Ada kereta panoramic yang ciamik. Ada Kereta Compartment Suite Class dan Luxury dengan fasilitas yang mewah.
Apalagi ditambah dengan percepatan waktu tempuh dan perpanjangan rute perjalanan kereta api menjadi hal yang semakin asyik dan menarik untuk menjadi pilihan bagi para penumpang.
Semua kemudahan dan kenyamanan itu baru terjadi di bawah kepemimpinan bapak Didiek Hartantyo.
Kereta Api Indonesia makin maju dan inovatif. Sebab pada masa kepemimpinan Mas Didiek, ia tidak cuma fokus pada bidang bisnis, tetapi juga bagaimana caranya agar KAI bisa menjadi transportasi publik yang makin dicintai masyarakat.
PT. Kereta Api Indonesia kini telah berhasil menjadi pioneer dalam penerapan dan pemanfaatan teknologi digital dalam mewujudkan moda transportasi kereta api sebagai transportasi massal yang lebih baik dan diminati masyarakat Indonesia.
Transformasi digital di PT KAI telah dimulai dari era kepemimpinan bapak Ignatius Jonan tahun 2009 sampai saat ini di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo, di mana sistem terkait fungsi pengadaan disatukan dalam sebuah aplikasi bernama Enterprise Resource Planning (ERP)Â sehingga menyebabkan efisiensi operasi dapat dijalankan.