Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis di Kompasiana Seperti Menulis di Rumah Sendiri

12 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menulislah dengan tulisan jelek, karena tulisan yang bagus hanya bonus dari kebiasaan" (Stephen King)

KOMPASIANA telah berulang tahun ke-16. Karena itu pada momen yang berbahagia ini patutlah kita mengucapkan "Selamat Berbahagia" telah menjadi 'rumah' yang nyaman bagi setiap orang yang mau belajar menulis dan menulis.

Tentu bukan saja kepada Kompasiana ucapana ini ditujukan, tetapi juga kepada semua Kompasianer yang selama 16 tahun malang melintang bersama Kompasiana belajar menulis hingga menjadi penulis.

Terus terang, saya tertarik untuk ikut bergabung dalam Kompasiana bukan semata-mata karena saya seorang penulis, tetapi terutama karena saya mau belajar untuk menulis.

Karena itu saya selalu membandingkan tulisan saya dengan tulisan para Kompasianer yang hebat-hebat. Pada awalnya, saya memang merasa ragu untuk memosting tulisan pada Kompasiana. 

Saya menemukan diri bahwa isi tulisan saya masih sangat kurang dari teman-teman. Namun berkat membaca dan belajar dari tulisan-tulisan para Kompasianer, akhirnya sampai saat ini dari 486 tulisan, 58 di antaranya boleh menjadi Artikel Utama.

Tentu saja ini bukanlah sebuah prestasi, tetapi berkat usaha dan perjuangan yang keras akhirnya boleh mencapai jumlah tersebut meskipun sampai saat ini saya belum termasuk yang mendapatkan centang biru.

Dan itu saya tahu alasan mengapa sampai saat ini saya belum mampu menjadi penulis bercentang biru. Karena itu saya tidak kurang hati .....

Sebagai sesama pembuat konten, pada awalnya saya merasa termotivasi untuk terus menulis di Kompasiana karena 3 (tiga) alasan ini:

Pertama, Saya termotivasi  oleh para Kompasianer yang lebih Senior.

Dalam hal ini terutama para Kompasianer senior dan lansia yang tetap semangat untuk menulis setiap hari, seperti  Oma Roselina Tjiptadinata; Opa Tjiptadinata Efendi. Saya sangat termotivasi oleh keduanya. 

Apa yang saya suka dari kedua Kompasianer Senior ini? Meskipun keduanya sebagai suami istri yang sudah merayakan 50 tahun perkawinan dan usianya yang sudah 80-an tahun, toh mereka tetap semangat untuk menulis. Ya, kadang sebagai penulis muda saya 'irihati dengan mereka". Tapi justeru karena itulah mereka menjadi motivator bagi saya yang masih muda ini untuk terus menulis. Terimakasih kepada Opa Tjip dan Oma Rose, telah menjadi motivator utama bagi saya untuk terus menulis. Semoga dengan perayaan 16 tahun Kompasiana ini, saya semakin komitmen.

Kedua, Saya termotivasi oleh kehadiran para Kompasianer yang profesional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun