Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

16 Tahun Kompasiana: dari Kurang Percaya Diri Menjadi Penggerak Komunitas Penulis

8 Oktober 2024   11:09 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Komunitas Kompasianer/Kompasiana.com

Penulis yang hidup di tengah masyarakat kumuh bisa menjadi agen perubahan melalui tulisan-tulisannya yang menyoroti pentingnya kebersihan lingkungan, pentingnya membuang sampah pada tempatnya, dan menjadi kebersihan diri, akan berguna bagi anggota masyarakat untuk merubah dirinya. 

Memang itu semua butuh proses dan penyadaran yang terus menerus. Sebuah tulisan akan membawa dampak yang besar meskipun tidak secepat kilat. Namun cepat atau lambat akan membawa perubahan mulai dari pola pikir (Mind set) masyarakat dan pada saatnya perubahan itu terjadi. Bukan lagi mimpi tetapi akan menjadi kenyataan. Hanya melalui suatu tulisan!

Dalam hal ini, Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

2.   Mengontrol Pembangunan dalam masyarakat

Sebuah tulisan bisa memiliki daya kontrol terhadap pembangunan. Melalui tulisan, seorang penulis dapat menjadi pengontrol terhadap pembangunan menuju kemajuan yang lebih baik.

Masyarakat kita saat ini sedang menghadapi Pilkada serentak di seluruh Indonesia. Tulisan kita bisa mengontrol pemerintah untuk memperhatikan pembangunan secara bertanggung jawab, agar tidak mengorbankan kepentingan masyarakat.

"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari" (Pramoedya Ananta Toer).

3.  Memberikan Kritikan yang berguna

Melalui tulisan, kita juga dapat memberikan kritikan terhadap kemajuan pembangunan. Banyak paslon mengumbar janji. Maka kehadiran penulis yang kritis dapat menjadi kritikus yang berguna. Betapa pentingnya penulis, karena itu Napoleon Bonaparte pernah mengatakan: "Aku lebih takut dengan seseorang yang memegang pena (penulis) dari pada prajurit yang bersenjatakan lengkap". 

Sebuah tulisan lebih tajam dari pada pedang bermata dua dan lebih mematikan dari senjata apapun. Penulis adalah pembunuh berdarah dingin.

Melalui pengamatannya yang mendalam, dan tulisannya yang tajam akan mampu memberikan kritikan yang berguna demi perbaikan-perbaikan atau restorasi ke depan.

4.   Tulisan menyegarkan Pikiran

Dengan menulis secara teratur dapat menyegarkan pikiran kita sehingga kita selalu ter-up date. Menurut penelitian, orang yang selalu gemar menulis akan menyebabkan pikirannya tetap jernih dan menjadi awet muda. Dan itu terbukti banyak Kompasianer yang secara usia sudah pensiun dan Lansia, tetapi karena gemar menulis, pikiran mereka menjadikannya lebih muda.

Maka benarlah pernyataan ini: "Usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa" (Fatimah Mernissi, bola.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun