Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pasar Tradisional Maubes dan Daya Tarik Wisatanya yang Instagramable

28 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:06 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana pasar tradisional Maubes/Tribrata news.

TIDAK DAPAT dipungkiri lagi bahwa banyak pasar tradisional yang ada di sekitar kita sekarang ini telah mulai banyak mengalami transformasi. Tidak jarang ada pasar tradisional yang sungguh mengalami kemajuan yang sangat signifikan, terutama pada cara menginstal dan mengemas  lokasinya sehingga sungguh berbeda dari keberadaannya yang doeloe.

Dari cara mengemas kehadirannya terlihat sangat jauh berubah dari penampilan fisik sebelumnya. Kalau dulu pasar tradisional ya memang sangat tradisional sesuai dengan nama dan artinya. Namun sekarang penampilan yang dulu hampir tidak ditemukan lagi pada kebanyakan pasar tradisional kita.

Ya seiring kemajuan jaman. Tentu saja kita senang karena tidak ada lagi lokasi pasar yang kumuh, jorok, dan jauh dari harapan kita bersama. Karena itu kita patut bersyukur dan berterima kasih karena berkat kesadaran masyarakat dan sikap tanggap dari pemerintah kita menjadikan pasar-pasar tradisional kita mengalami kemajuan yang signifikan, termasuk Pasar Tradisional yang hendak penulis angkat pada kesempatan ini yaitu "Pasar Tradisional Maubesi, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara".

Keberadaan Pasar Tradisional Maubes

Namanya Pasar Tradisional Maubesi. Terletak di kecamatan Insana Tengah. Pasar ini tergolong dalam pasar mingguan, karena hanya dibuka pada setiap hari Kamis dalam minggu. Karena itu sering disebut juga Pasar Kamis. Namun karena  banyak pasar mingguan yang memilih buka pada hari Kamis, maka pasar ini lebih dikenal dengan nama Pasar Maubesi

Maubes sendiri adalah nama tempat. Berdasarkan pengertian etimologisnya, Maubes terdiri dari dua kata yaitu Mau dan Bes. Kata Mau berasal dari kata 'Na'mau' yang artinya 'kaya', dan Bes atau 'bese' yang artinya 'pisau' atau 'kuat'. Jadi maubes artinya kaya akan pisau atau kekuatan. Hal mungkin karena di tempat itu pada zaman dulu terdapat banyak orang tukang tempah pisau atau mata bajak.

Nama 'Maubes' sebenarnya merupakan nama sebuah kerajaan di Timor Barat yaitu "Maubes-Insana". Kerajaan Maubes-Insana ini daerahnya benrbentuk seperti kantong yang bermuara di Pantai Utara di Laut Sawu atau di sebut Tasifeto.

Keberadaan pasar Maubes sebenarnya gampang dilacak atau gampang didatangi karena lokasinya persis terletak di mata jalan trans Timor yaitu antara Kupang dan Atambua.

Waktu Buka Pasar

Pasar Maubes dibuka setiap hari Kamis dalam minggu. Biasanya mulai dari jam 6 pagi hingga pkl. 14.00. Namun seiring perkembangan zaman, terutama dengan adanya listrik yang menerangi pada malam hari, maka kebanyakan penjual sudah datang dan menginap di arena pasar mulai dari Rabu Malam, dan mereka baru bubar pada hari Kamis sore.

Apa Saja yang Dijual di Pasar Maubes Ini?

Kalau dulu, ketika hari pasar, menjadi kesempatan untuk orang melakukan jual beli, termasuk sapi, kambing, babi, ayam, dan aneka burung yang diperoleh di hutan. Ada juga yang menjual ayam hutan. 

Namun seiring perkembangan zaman, hanya hewan-hewan ternak saja yang biasa dijual di pasar ini, misalnya ayam baik untuk daging maupun untuk taji. Jual babi dan kambing. Aneka burung saat ini hampir tidak ditemui lagi seiring dengan berbagai kejahatan menggunakan senjata, ketepel, dan aneka cara penangkapan burung hingga memusnakan beberapa spesies burung seperti Kakatua, Nuri, Tekukur, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun