MENARIK. Itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan pribadiku ketika menghadiri sebuah perhelatan akbar namanya TEMU AKBAR KATEKIS Se-Keuskupan Atambua. Dikatakan akbar karena menghadirkan hampir seribu orang tenaga pemberdayaan umat yang secara gerejawi disebut KATEKIS atau Guru Agama Katolik.
Pengantar
Kegiatan temu akbar yang berlangsung selama tiga hari  mulai Jumat (5/7/2024) sampai Minggu (7/7/2024) di Betun, ibukota Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Temu akbar Ikatan Katekis Keuskupan Atambua atau IKKAT terjadi setahun sekali. Biasanya memilih waktu libur agar semua anggotanya bisa hadir. Tahun ini merupakan temu akbar yang VI ( keenam).Â
Pertemuan para tenaga pemberdayaan umat ini menghadirkan Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku dan Sekretaris Eksekutif Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), RD. Fransiskus Emanuel de Santo.
Selain itu hadir juga tiga Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten yaitu Kabupaten TTU; Kabupaten Malaka; dan Kabupaten Belu membagikan pengalaman imannya tentang bagaimana membangun kerja sama yang baik dengan para Katekis selama ini.
4 Tips untuk berhasil bersama Umat
Pada saat menyampaikan materinya yang bertajuk "Katekis dan Semangat Pelayanan Pastoral", Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku menyampaikan bahwa menjadi pelayan umat bukanlah sesuatu yang kebetulan tetapi merupakan panggilan yang harus dijawab dengan kesabaran dan kesetiaan.
Meskipun itu kadang terasa berat karena tantangan yang datang dan pergi silih berganti, namun Tuhan yang setia itu tidak pernah meninggalkan Hamba-Nya seorang diri dan hidup dalam kesusahan. Sebab kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Sementara hari-hari lainnya juga dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan.
Menurut para "Penyuluh" Agama Katolik ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pemberdayaan umat dewasa ini adalah sulitnya mengumpulkan umat untuk mengikuti pembinaan kerohanian seperti Katekese Umat dan Berdoa Rosario.Â
Menghadapi aneka persoalan dan tantangan dalam pemberdayaan umat, dosen Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu mengemukakan 4 (empat) tips yang bisa dipraktekkan dalam rangka pemberdayaan umat.Â
Adapun keempat tips itu dapat disebutkan dan diuraikan sebagai berikut: