HIDUP ini ibarat sebuah perjalanan yang terkadang melelahkan, namun lebih banyak menyenangkan. Â Menikmati hidup menjadi tuntutan bagi setiap orang. Karena itu sering orang mengatakan, kehidupan ini hanya satu kali, maka nikmatilah hidup ini seolah-olah besok akan berakhir. Â Namun kadang orang mempersepsikan hal ini secara keliru atau salah dengan melakukan berbagai tindakan yang menyalahi etika dan moral.
Perlu disadari bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah melakukan perjalanan. Perjalanan yang paling simple adalah pindah atau pindah ruang. Paling kurang orang pernah berpindah tempat entah tempat tinggal, ataupun tempat kerja.Â
Banyak orang telah berpindah dari desa ke kota untuk bekerja atau mengadu nasib. Pada saat-saat tertentu orang-orang dari kampung yang kini tinggal di kota itu, ada kerinduan untuk pulang kampung.
Biasanya kesempatan pulang kampung banyak kali terjadi pada saat Lebaran dan Natal yang dikenal dengan istilah 'mudik'. Â Namun ada juga saat-saat tertentu seseorang baik secara individual atau pun bersama keluarga melakukan perjalanan pulang kampung atau pulkam.
Sesungguhnya aktus pulang kampung itu sangat menyenangkan. Berikut ini beberapa alasan mengapa setiap kali melakukan perjalanan pulang kampung bagi banyak orang itu sangat menyenangkan. Pada hal ada begitu banyak persoalan yang dihadapi selama perjalanan itu.
Adanya Perasaan RINDU Kampung halaman (homesick)
Setiap orang secara normal memiliki perasaan rindu atau kangen kampung halaman atau rumah. Ini merupakan perasaan universal manusia. Ada semacam rasa di dalam hati yang selalu mengganggu seseorang sehingga ia tidak tenang ketika memikirkan kampung halaman. Untuk itu tidak ada alasan baginya untuk tidak melakukan perjalanan pulang.
Pada hal diketahui bahwa perjalanan ke sana tidaklah gampang. Ada banyak persoalan yang menghadang di jalan, misalnya transportasi masih kurang; jalan masih berbatu-batu atau berlubang; harus melewati sungai tanpa adanya jembatan, dan lain sebagainya.
Biar pun ada berbagai kesulitan, namun tetap bertekad untuk pulang kampung. Pada hal setelah diselidiki, alasan homesick  itu bermacam-macam sehingga seseorang biar pun sudah tua di kota, tetap saja ada kerinduan melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.Â
Perjalanan ke sana biarpun berliku-liku dan berbatu-batu tetapi rasanya sangat menyenangkan. Tidak pernah seseorang merasa cape dan mengeluh. Bahkan biar pun dengan sepeda motor, menggonceng istri dan dua orang anak, tidak menjadi beban. Bahkan mau dikatakan lebih ekstrim lagi, tidak takut jatuh atau celaka. Mereka menikmati perjalanan itu sambil bernyanyi riang. Sambil menikmati alam nan asri dan kicauan burung di sepanjang jalan kenangan seolah-olah melupakan semua kesulitan sepanjang jalan itu.
Ternyata alasan kuatnya sebagai berikut: