Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruslah Tersenyum

29 Mei 2024   12:10 Diperbarui: 29 Mei 2024   12:24 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita tua/foto: depositphotos

Hari masih gelap

Wanita tua itu sudah terbangun dan beraktivitas

Ia berjalan ke sana ke mari membereskan yang belum sigap

Akhirnya membangunkan mereka yang sedang pulas. 

Usianya kini tak muda lagi

Sudah kepala delapan lebih

Pendampingnya sudah pergi

Entah berapa puluh tahun sudah.

Teruslah kau tersenyum hai wanita tua

Sampai kapanpun ketika cintamu tak berbalas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun