Setiap kali menjelang Tahun Ajaran Baru dalam pendidikan, salah satu hal yang selalu menjadi pokok diskusi dan sekaligus menjadi perhatian para orang tua yang putera dan puterinya akan masuk sekolah adalah perihal seragam.Â
Seragam sekolah menunjukkan identitas sekolah yang akan dimasuki. Namun sering menjadi keluhan para orang tua mengenai biaya yang harus disiapkan khusus untuk itu.
Seragam Sekolah Arti dan Tujuannya
Topik pilihan yang diangkat oleh Kompasiana menjelang memasuki tahun ajaran baru merupakan sesuatu yang menarik, sebab biasanya yang menjadi hal pertama dipikirkan para orang tua adalah macam, warna dan jumlah seragam sekolah yang harus disiapkan bagi putera atau puterinya.
Kata seragam itu sendiri berarti sama ragam yaitu corak, bentuk, dan susunan, misalnya pakaian seragam. Pakaian seragam itu adalah seperangkat pakaian yang biasanya dikenakan secara bersamaan, baik modelnya, motifnya maupun jenisnya, dan dikenakan oleh anggota suatu instansi atau organisasi dalam berpartisipasi pada instansi atau organisasi tersebut (wikipedia.com).
Menurut Daniel Dhakidae, seragam sekolah adalah pakaian yang digunakan pada saat belajar di sekolah, yang disaturagamkan, yang diatur bentuk/model, warna, tambahan atribut dan cara penggunaannya.
Maka seragam sekolah adalah seragam yang digunakan sebagai identitas siswa-siswi di sebuah lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta.
Pada umumnya setiap negara mempunyai ketentuannya masing-masing mengenai seragam sekolah bagi siswa dan siswinya, khususnya pada siswa-siswi pendidikan dasar dan menengah.
Secara positif, seragam sekolah bertujuan sangat luhur dan mulia. Menurut Howlette, seragam sekolah sebenarnya mau mengajarkan kepada para siswa untuk berpakaian rapi dan bangga dengan penampilan mereka.Â
Dengan mengenakan seragam sekolah sebenarnya juga bertujuan untuk membantu siswa mempersiapkan diri ketika mereka akan meninggalkan sekolah, dan mungkin harus berpakaian rapi atau mengenakan seragam di jenjang pendidikan berikutnya.Â
Jadi seragam sekolah juga sebenarnya mau menunjukkan jenjang pendidikan yang telah ditinggalkan, Â dan jenjang yang akan dimasukinya lagi.