Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lu'at dan Se'i: Dua Kuliner Khas Timor yang Saling Melengkapi

20 April 2024   23:36 Diperbarui: 20 April 2024   23:38 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi resep Sambal Lu'at /IDN Times

Lu'at adalah sambal khas Timor, Nusa Tenggara Timur yang sudah pasti Anda jumpai bila Anda mengunjungi restoran dengan kuliner khas Timor,  baik di Kupang, ibukota Provinsi NTT, maupun kota-kota kabupaten, seperti Soe, TTS; Kefamenanu,TTU, dan Atambua, kabupaten Belu.

Lu'at dan Se'i Saling Melengkapi

Sambal Lu'at biasanya terbuat dari cabai rawit ditambah kemangi, dan perasan air jeruk nipis. Lu'at, sebenarnya ada dua macam yaitu Lu'at basah atau segar; dan Lu'at kering.

Lu'at akan lebih terasa pedas, asam dan aroma nikmatnya, bila disajikan dan dinikmati bersama dengan Se'i yaitu daging panggang khas Timor. 

Atau lebih tepat disebut 'daging asap' yaitu cara mengeringkan daging dengan menggunakan bara api dari kayu khusus yakni kayu kusambi. Dengan bara api dari kayu khusus ini, akan menghasilkan daging panggang yang empuk, segar dengan aroma khas.

Mengapa saya ingin membagikan tulisan khusus tentang kedua kuliner khas ini, karena beberapa kali mengikuti pertemuan di tingkat Nasional di Jakarta atau di kota-kota lain, teman-teman yang sudah pernah menikmati kedua kuliner ini sudah pasti bertanya sekedar iseng, "Tidak bawa Lu'at dan Se'i kah?"

Atau bila ada teman-teman dari Jawa yang datang ke Nusa Tenggara Timur khususnya di kota Kupang, sudah pasti akan mencari waktu di sela-sela kegiatan untuk pergi menikmati  Lu'at dan Se'i di beberapa rumah makan dengan sajian khas Timor.

Namun mungkin ada Kompasianer atau pembaca yang belum pernah ke Kupang dan bahkan belum pernah mendengar tentang kuliner khas NTT ini, baiklah saya perkenalkan, agar siapa tahu pada suatu saat bila mampir ke Kota Kupang, Anda bisa menikmatinya tanpa ragu.

Atau mungkin juga ada Kompasianer dan pembaca yang termasuk pemburu dan kolektor kuliner-kuliner khas daerah, silahkan menikmati sajian tulisan ini, meskipun belum sempat mencicipi Lu'at dan Se'i secara langsung.

Lu'at, Sambal khas yang bikin ketagihan

Baca juga: "Tanonob dan Ta

Yang unik dari Lu'at adalah merah warnanya, pedas rasanya, dan khas aromanya.  Ketika Lu'at disajikan, terlihat jelas warnanya merah, karena bahan dasarnya adalah cabe rawit dan tomat. Sudah jelas merah menyala, demikian orang Timor bilang. Rasa pedasnya bukan main-main, membuat air liur meleleh (maaf). Seperti yang diceritakan Yuri Nasution dalam Mojok.co, yang mengisahkan pengalaman pertamanya makan Lu'at di desa Oeleon, TTS. 

"Tak sampai tiga puluh detik berselang, saya sudah panik mencari air minum ke sana ke mari. Amagoiamang, tak pernah rasanya saya makan sambal sepedas dan segurih ini.  Ditambah rasa getir yang dihasilkan jeruk nipis sebagai bahan utama sambal ini. Sungguh surga bagi para pecinta sambal-sambalan seperti saya."

Bagaimana cara bikin Lu'at?

Harus diakui bahwa meskipun Lu'at itu kuliner khas Timor, namun tidak semua ibu-ibu Timor hebat buat Lu'at. Sebab seorang peracik Lu'at mesti tahan pedis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun