Walaupun banyak istilah teknis BMKG yang tidak dipahami dari kaca mata awam, namun akibat-akibatnya langsung terbaca dan dipahami.Â
Setidaknya pikiran awam ini yang terjadi bahwa kejadian di Laut dapat berakibat pada daratan. Hubungan antara laut dan darat sebagai satu kesatuan alam saling bertautan satu sama lain, yang dapat berdampak baik pada laut maupun pada daratan.
Sebagai manusia, kita hanya pasrah dan waspada.
Banjir Datang Lagi
Bagi masyarakat Pulau Timor, kejadian alam berupa hujan yang turun tiada hentinya lebih dari 24 jam, sudah pasti akan berpotensi mendatangkan banjir.Â
Dan daerah sasaran banjir itu adalah Kabupaten Malaka, meski daerah lain juga tidak bisa luput begitu saja. Namun yang paling parah adalah daerah Malaka yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Benain.
Selain banjir, apa yang dikemukakan BMKG itu berupa tanah longsor. Dari laporan dan liputan beberapa media lokal dan informasi yang beredar melalui whatsApp bahwa di beberapa tempat di jalur Malaka, Jalur Kupang, dan Jalur Mena, pada beberapa bagian jalan terdapat longsor yang menutup jalan, pohon tumbang dan jembatan putus.
Hal ini tentu mengakibatkan transportasi antar daerah menjadi macet. Banyak pihak menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk mencari keuntungan dengan melakukan pajak jalanan. Itu sudah merupakan hal yang lumrah apabila terjadi bencana seperti ini.
Menghadapi cuaca seperti ini, apa yang harus kita lakukan?
Berhadapan dengan aneka persoalan alam sebagaimana dilaporkan oleh BMKG, setiap kita hendaknya merasa terpanggil untuk melakukan hal-hal berikut:
Menghindari/Mengurangi Aktivitas Berkendara di Jalan raya
Dalam cuaca yang ekstrem seperti sekarang ini, kecelakaan yang paling besar terjadi adalah kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Ada bermacam-macam alasan mengapa terjadinya kecelakaan itu, antara lain: hujan deras yang menyebabkan jalanan licin; berkabut sehingga mempengaruhi jarak pandang; tanah longsor sehingga lumpur menutup jalan, dan lain-lain.
Karena itu dianjurkan agar selama musim hujan, kita mengurangi aktivitas perjalanan, baik di darat, di laut maupun di udara. Kalau bisa menunda perjalanan karena tidak terlalu emergency, maka baiklah tidak perlu melakukan perjalanan, sekalipun itu dekat saja.