Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengincar Pemilih Muda Sebuah Strategi Kemenangan

27 Oktober 2023   11:15 Diperbarui: 27 Oktober 2023   11:58 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilih pemula (sumber: TEMPO.CO)

Menurut I Gede Suka Astreawan, Anggota KPU Kabupaten Klungkung, dalam kpu.go.id., Pemilih pemula adalah pemilih yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, atau pemilih dengan rentang usia 17 sampai 21 tahun. Pemilih ini digolongkan menjadi segmen yang unik sebab perilaku pemilih pemula dengan antusiasme yang tinggi, relatif lebih rasional, haus akan perubahan dan tipis akan kadar polusi pragmatisme. Sedangkan Pemilih Muda atau pemilih mileneal adalah pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun. Pada Pemilu 2024 ini diprediksi jumlahnya akan meningkat dibandingkan Pemilu Serentak 2019.

Nah, kembali topik pembahasan kita tentang mengincar pemilih muda sebagai suatu strategi kemenangan itu jelas akan dipakai baik oleh Paslon maupun Caleg. Sebab, siapa yang memegang dan mengendalikan kaum muda, dialah yang akan menang.

Kita semua tahu bahwa Tiga Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) sudah mencatatkan dirinya  di KPU. Pendaftaran terakhir pada Rabu, 25 Oktober 2023 yaitu pasangan Capres, Prabowo Subianto dan Cawapres, Gibran Rakabuming Raka. Sementara pasangan Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar; dan pasangan Ganjar Pranowo -  Mahfud MD sudah lebih dahulu mendaftarkan diri ke KPU RI. 

Maka jadilah tiga pasangan Capres dan Cawapres yang akan berjuang dan berkompetisi secara gentlemen  pada Pemilu Serentak dan terbesar dalam sejarah demokrasi Indonesia, pada Rabu, 14 Februari 2024.

Biasa dalam kancah perpolitikan selalu saja ada gimmick dan segala upaya untuk mendekati pemilih muda. Menurut saya, itu adalah sesuatu yang lumrah. Sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana cara dan metode yang dipakai untuk mempengaruhi para pemilih pemula dan pemilih muda. Sebab umumnya mereka adalah kelompok pemilih yang kritis rasional.

Ilustrasi pemilih muda (sumber: RRI.co.id)
Ilustrasi pemilih muda (sumber: RRI.co.id)

Maka menurut saya, sekurang-kurangnya ada 3 (tiga)  strategi yang harus dipakai untuk memenangkan pemilih pemula dan muda, yaitu:

Pertama, menjaring para caleg muda yang diikutkan pada Pemilu 2024.

Tugas para caleg muda adalah mempengaruhi para pemilih pemula dan muda supaya mereka ikut memilih secara cerdas dan tolak golput. 

Tentu saja dengan menjual program yang bukan sekedar janji-janji kosong, tetapi akan menjadi kenyataan. Sekarang bukan saatnya untuk menjual janji, tetapi memberi bukti. Itulah yang juga menjadi harapan para pemilih pemula dan pemilih muda.

Jadi dengan menjaring Caleg muda yang akan ikut  pada Pemilu 2024, selain ia mensosialisasikan dirinya, juga memenangkan paslon yang diharapkan, dengan konsentrasi pada pemilih pemula dan pemilih muda.

Kedua, menggunakan juru bicara (jubir) dan juru kampanye (jurkam)  anak muda.

Tentu bukan sembarang pilih jurkam anak muda, tetapi pilihlah jurkam anak muda yang berprestasi sehingga bisa meraup peminat dan suara. Ada banyak sekali anak muda yang potensial, mereka itulah yang hendaknya di gandeng atau digunakan. Sekali lagi siapa yang memenangkan anak muda, dialah yang akan menjadi pemenang. 

Ketiga, hindari anak muda yang mengedepankan isu SARA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun