Tiada hari tanpa inovasi untuk menciptakan Masyarakat Kabupaten Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif. Itulah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belu di bawah kepemimpinan Bupati, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD, KGEH, FINASIM dan Wakil Bupati, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM, atau yang lebih dikenal dengan tagline AT-AHS atau paket SEHATI.
Salah satu program inovasi yang dilakukan Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu untuk mendukung program pemerintah adalah "Belu Berbunga".
Apa Itu Program Belu Berbunga?
Program Belu Berbunga adalah sebuah gerakan menanam bunga di seluruh wilayah kabupaten Belu sehingga menciptakan suasana berbunga dan bersukacita sebagaimana filosofi hidup orang Belu yang selalu bergembira dan bersama setiap saat.Â
Program ini diprakarsai oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Ny. Dra. Freny Sumantri Taolin.
Tujuannya jelas yaitu untuk mempercantik Atambua kota BERIMAN dan mendukung pemerintah membangun ruang terbuka hijau (RTH).
Atambua kota BERIMAN merupakan sebuah slogan yang diberikan oleh Bupati Belu periode 1988-1993, bapak Ignatius Sumantri, yaitu BERsih, Indah dan nyaMAN.
Menurut Ny. Dra. Freny Sumantri Taolin, "Kota Atambua perlu dipercantik terus seperti para wanitanya yang cantik-cantik!".Â
"Apalagi sampai saat ini kita di Atambua belum punya list ruang terbuka hijau yang bisa dibanggakan", kata puteri sulung Bupati Belu periode 1988-1993 itu.
"Karena itu dengan mempercantik kota Atambua melalui program Belu Berbunga, kita juga bisa menabur benih rindu bagi para pelancong atau mereka yang mau berkunjung ke kabupaten Belu di perbatasan ini", lanjutnya.
Bagaimana Program Ini Dilaksanakan
Untuk menyukseskan program ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu mengajak seluruh jajaran Tim Penggerak PKK kecamatan, kelurahan dan desa se- Kabupaten Belu dan semua elemen masyarakat kabupaten Belu untuk bersama-sama menggerakkan Program Belu Berbunga dengan menanam, menyiram dan memelihara bunga di semua tempat terbuka yang ada, misalnya di sepanjang jalur hijau, depan kantor, dan depan rumah masing-masing.
Program bagus yang telah dilakukan Grand Launching sejak 22 Desember 2021 itu kini memasuki tahun tahun ketiga dan hasilnya mulai kelihatan.
Di mana-mana kita jumpai tanaman bunga di sepanjang jalur hijau mulai dari Tugu Kota Perbatasan Atambua di Nenuk, Desa Naekasa hingga memasuki Kota Atambua.
Dari mana dana untuk pelaksanaan program tersebut?
Sebagaimana dilansir dalam www.infopublik.id, program Belu Berbunga mendapat bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dana CSR ini akan digunakan untuk mendukung Program Belu Berbunga yakni berupa penataan pedestrian (trotoar) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam kawasan kota Atambua dan sekitarnya.
Bunga apa saja yang ditanam?
Karena Timor terkenal dengan iklimnya yang panas, maka bunga yang paling cocok adalah bunga kertas atau bunga bougenvile sehingga meskipun kering dan panas masih terdapat warna-warninya.
Kini, setelah setahun berjalan, dengan adanya ruang terbuka hijau dan terbentuk beberapa spot secara tidak langsung telah mendorong roda perekonomian yang kecil-kecil saja untuk mulai bergerak.
Sebagai contoh, saat ini ada "Spot Simpang Lima" tepat di jantung kota Atambua dekat Atambua, Km.NOL telah menjadi lahan mengail rupiah oleh adik-adik komunitas fotografer Atambua karena banyak orang mau mengabadikan moment istimewa di spot simpang lima itu.
Selain itu ketika orang datang untuk sekedar duduk-duduk untuk mencari inspirasi di sana, mereka juga dapat membeli aneka jajanan kecil dan menikmati kopi asli Belu "Kopi Lakmaras" yang disediakan di area spot tersebut.
Untuk diketahui bahwa guna mendukung program Belu Berbunga, kini telah dibangun beberapa spot di kota Atambua dan sekitarnya, yakni :
1. Spot Atambua Km. Nol di Jalan Imaculata Aatmbua.
2. Spot Simpang Lima di Tugu Simpang Lima Atambua.
3. Spot Batas Kota di Tugu Kota Perbatasan Nenuk
4. Spot Monumen Seroja di Depan Kantor Desa Naitimu, Halilulik
5. Spot Halilulik di Depan Gereja Paroki Halilulik
6. Spot Ruang Terbuka Hijau, Depan Kantor Daerah Atambua
7. Spot Air Mancur Depan Katedral Atambua.
Ini semua dilakukan demi mempercantik Kota Atambua sebagai Kota BERIMAN, suatu bentuk kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan pihak Bank NTT sebagai CSR.
Mudah-mudahan inovasi dan terobosan yang dilakukan Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu dapat membantu masyarakat Kota Atambua dan Kabupaten Belu umumnya untuk memanfaatkan jalur trotoar dan ruang terbuka hijau sebagai lokasi rekreasi yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Atambua, 14.08.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H