Ujian akhir semester (UAS) dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur sejauhmana materi perkuliahan selama satu semester, baik berupa tatap muka ataupun pemberian tugas, yang telah dilaksanakan membawa dampak berupa perubahan pengetahuan (keilmuan) dan perilaku (karakter) bagi seorang mahasiswa.
Matakuliah Teologi FundamentalÂ
Matakuliah Teologi Fundamental merupakan suatu matakuliah dasar khusus dengan 2 (dua) satuan kredit semester (sks) pada semester 1 (satu). Tujuan yang diharapkan dari perkuliahan ini adalah agar mahasiswa setelah menyelesaikan seluruh proses perkuliahan selama satu semester, mereka memahami asal usul penggunaan istilah teologi dalam gereja; mengapa iman justru membutuhkan pemikiran rasional; di mana tempat dan tugas teologi fundamental itu di dalam gereja; dan bagaimana peranan teologi fundamental, baik secara internal di dalam gereja maupun secara eksternal di luar gereja (masyarakat).
Yang menarik dari perkuliahan ini adalah bahwa mahasiswa Katolik yang berasal dari disiplin ilmu umum  dari SMA/SMK yang pada awalnya memiliki pemahaman teologi Katolik yang sangat rendah, setelah mengikuti perkuliahan Teologi Fundamental ini akhirnya memiliki tambahan pengetahuan keilmuan tentang apa itu Teologi Katolik.
Teologi Katolik pada hakekatnya merupakan refleksi metodis dan kritis atas iman sebagai jawaban manusia atas apa yang diwahyukan Allah. Maka, pokok utama teologi Katolik adalah adanya, hakikat, sifat dan karya Allah sebagai Pencipta, sebagai Penebus umat manusia, dan sebagai Penjiwa umat beriman yang membentuk Gereja.
Teologi Fundamental itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar pengetahuan tentang Allah. Jadi teologi fundamental mengajarkan bagaimana orang beriman (Katolik) seharusnya mengetahui dan mempraktekkan iman Katoliknya secara baik dan benar berdasarkan pokok-pokok imannya.Â
Sedangkan fundamentalisme adalah gerakan dalam sebuah aliran agama yang menyatakan sebagai apa yang diyakininya itu merupakan dasar-dasar atau azas-azas dan menjadi ekstrim karena memaksa orang lain untuk menerima keyakinannya itu.Â
Karena itu dalam perkuliahan teologi fundamental, para mahasiswa didampingi untuk pertama-tama memiliki pengetahuan iman Katolik  yang baik dan benar; dan menolak segala ajaran yang bertentangan dengan dasar-dasar iman Katolik; serta menjauhkan diri dari sikap fundamentalisme yang sempit, ekstrim dan negatif karena memaksa orang lain untuk menerima dan mengikuti keyakinannya secara membabibuta.
Langkah dan metode yang ditempuh selama perkuliahan satu semester adalah berupa kuliah tatap muka (60%), pemberian tugas kepada mahasiswa (20%) dan presensi serta partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kuliah (20%). Itu semua telah berjalan selama kurun waktu 6 bulan. Ujian tengah semester pun telah dilaksanakan.Â
***