Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belu Tanah Sahabat, Kita Adalah Saudara Selamanya

15 Desember 2022   23:44 Diperbarui: 18 Desember 2022   22:59 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Mungkin saja tidak banyak orang yang tahu tentang kabupaten Belu, seandainya Timor-Timur tidak lepas dari Indonesia dan menjadi Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) saat ini. 

Seandainya kabupaten Belu tidak terletak persis di perbatasan kedua negara Indonesia - Timor Leste, mungkin saja Pak Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 tidak berulang-ulang kali datang ke Kabupaten Belu. 

Pada hal kabupaten Belu merupakan salah satu dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Bahkan Kabupaten Belu telah ada sejak tanggal 20 Desember 1958. Artinya Kabupaten Belu sudah ada sejak 13 tahun pasca Indonesia merdeka.  

Karena itu semoga tulisan ini dapat membantu banyak orang yang masih bertanya-tanya tentang di manakah letak Kabupaten Belu itu untuk semakin mengenal dan mencintai Kabupaten Belu. Sebab kata orang, 'tak kenal maka tak sayang'. 

Asal Usul Orang Belu

Kata 'Belu' dalam bahasa Tetun berarti teman, kawan  atau sahabat. Menurut berbagai cerita yang berkembang dalam masyarakat Belu, penduduk atau manusia Belu yang pertama kali mendiami wilayah Belu adalah Orang/Suku Melus.  Orang atau suku Melus itu dalam tutur adat atau Liana'in  disebut 'Ema Fatuk oan, Ema Ai oan', artinya manusia dari batu dan kayu. Mengapa disebut demikian? 

Menurut BPS Kabupaten Belu 2012, nenek moyang orang Belu sebenarnya merupakan pendatang yang berasal dari "Sina Mutin Malaka". Malaka merupakan tanah asal usul orang Belu. Sedangkan dua kata 'Sina-Mutin', bisa jadi yang dimaksudkan adalah Cina Putih. Maka Sina-Mutin Malaka berarti Cina-Putih Malaka. Jadi nenek moyang orang Belu sama dengan nenek moyang orang Indonesia yaitu dari Cina Selatan.

Selanjutnya setelah terjadi pembauran antara pendatang dari Sina Mutin Malaka dengan penduduk asli yaitu suku Melus, melalui kawin mawin, maka kemudian orang Belu tersebar dalam empat suku atau sub etnik besar yaitu "Ema Tetun; Ema Bunak; Ema Kemak; dan Ema Dawan. Keempat suku inilah yang menamakan diri "Belu" artinya Teman, Kawan atau Sahabat. Kita adalah sahabat selamanya!

Nah, untuk mengerti lebih jauh dan lebih mendalam tentang masyarakat Kabupaten Belu, saya coba menyajikan sedikit tentang makna dari bentuk dan motif yang ada pada logo kabupaten Belu berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun