Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan Bersama Kereta Bandara Antara Stasiun Tugu dan Yogyakarta International Airport

7 Oktober 2022   09:14 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:22 10206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PT. Kereta Api Indonesia (sumber: Muhammad Arief/unsplash)

Pertama-tama sebagai seorang penulis yang selalu dan terus menerus belajar, saya menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan yang telah terjadi berkenaan dengan tulisan saya terdahulu dengan judul: ""Pengalaman Dua Kali Menumpang Kereta Api Rasanya Nyaman Tiada Duanya" sehingga mendapatkan prank oleh admin Kompasiana.

Dengan tulisan ini, saya ingin memperbaiki kesalahan sekaligus menebus dosa akibat kelalaian itu dan bertekad tidak akan terjadi pengalaman yang sama lagi. Untuk itu saya berterima kasih kepada admin Kompasiana yang telah melaksanakan tupoksinya dengan tepat.

***

Ilustrasi PT. Kereta Api Indonesia (sumber: Muhammad Arief/unsplash)
Ilustrasi PT. Kereta Api Indonesia (sumber: Muhammad Arief/unsplash)

Pengalaman naik kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Bandar Udara Internasional Kulonprogo atau yang lebih dikenal dengan Yogyakarta International Airport (YAI) menjadi pengalaman yang sangat berkesan karena menikmati kenyamanan perjalanan yang tiada duanya.

Memang, saya pernah menumpang kereta api pertama kali pada tahun 2012, namun pengalaman 10 tahun silam itu sangat berbeda dari pengalamanku kedua ini. Hal ini menandakan bahwa kemajuan dan perubahan itu selalu ada, seiring dengan berlalunya sang waktu. Maka benarlah kata-kata kebijaksanaan bahwa di dunia ini tidak ada yang kekal selain perubahan.

Pengalaman naik kereta api yang cepat dan nyaman tiada duanya, seakan-akan menghapuskan stigma dan prasangka yang selama ini ada dalam benak bahwa transportasi kereta api sarat dengan berbagai kejahatan seperti copet, palak, ribut, dan lain-lain. Pengalamanku naik kereta kemarin, seakan-akan menghapuskan semua stigmatisasi itu. Ternyata itu semua hanyalah cerita usang tempo doeloe  saja.

Setiap pengalaman itu selalu baru alias selalu baru setiap saat. Meski saya pernah naik kereta api dari Purwakarta ke Jakarta 10 tahun silam, namun pada pengalaman kedua ini, saya tetap merasa ada sesuatu yang baru. Sekurang-kurangnya ada dua hal ini:

Pertama, jarak waktu antara tahun 2012 dan 2022 ternyata bukan baru kemarin. Tetapi sudah mencapai satu dasa warsa. Kalau suatu peristiwa itu terjadi 10 tahun lalu, tentu akan sangat berbeda dengan saat ini karena hic et nunc, kini dan di sini.

Kedua, dalam satu dasa warsa ini, perubahan terus menerus terjadi yang mungkin tanpa kita sadari, termasuk yang terjadi pada perusahaan jawatan kereta api. Karenanya patut kita mengacungkan jempol kepada PT. KAI yang selalu melakukan perubahan dan kemajuan pada pelayanan perkeretaapian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun