Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata Pawang Hujan Juga Ada di Sirkuit MotoGP Mandalika

23 Maret 2022   12:39 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:42 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: IG/rara_cahayatarotindigo via Liputan6.com

Salah satu praktek untuk mengusir hujan agar tidak turun ketika ada hajatan, misalnya pesta pernikahan. Maka sebuah praktek ritual dibuat dengan mengucapkan kata-kata sebagai mantera dan diikuti dengan aksi 'membuang celana dalam mempelai wanita ke atap rumah. Dijamin hujan tidak turun atau kalau sedang hujan, maka hujan perlahan-lahan akan berhenti.

2. Tidak boleh mandi atau kena air.

Ada sementara praktek lain yang dilakukan oleh suku tertentu, bila ada suatu hajatan, maka ada seorang yang berlaku sebagai 'pawang hujan', dia akan menjaga agar tidak turun hujan. Caranya dengan tidak mandi atau tidak kena air sedikit pun, selama hajatan itu berlangsung.

3.  Menggunakan kapur sirih  dan jeruk nipis

Saya menyaksikan juga ada praktek lain yang dibuat oleh orang-orang tertentu seperti yang dibuat oleh Rara itu, yakni kapur yang biasa dipakai untuk makan sirih digosokkan bersama air jeruk nipis pada sebuah piring atau kaca dan disertai kata-kata tertentu sebagai mantera, lalu kaca itu dihadapkan ke atas. Menurut mereka yang percaya hal ini, katanya tidak akan turun hujan.

Ya itulah beberapa praktek yang ternyata selain ada di Timor sini, masih ada juga, bahkan dibutuhkan di Mandalika.

Atambua, 23.03.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun