Salah satu praktek untuk mengusir hujan agar tidak turun ketika ada hajatan, misalnya pesta pernikahan. Maka sebuah praktek ritual dibuat dengan mengucapkan kata-kata sebagai mantera dan diikuti dengan aksi 'membuang celana dalam mempelai wanita ke atap rumah. Dijamin hujan tidak turun atau kalau sedang hujan, maka hujan perlahan-lahan akan berhenti.
2. Tidak boleh mandi atau kena air.
Ada sementara praktek lain yang dilakukan oleh suku tertentu, bila ada suatu hajatan, maka ada seorang yang berlaku sebagai 'pawang hujan', dia akan menjaga agar tidak turun hujan. Caranya dengan tidak mandi atau tidak kena air sedikit pun, selama hajatan itu berlangsung.
3.  Menggunakan kapur sirih  dan jeruk nipis
Saya menyaksikan juga ada praktek lain yang dibuat oleh orang-orang tertentu seperti yang dibuat oleh Rara itu, yakni kapur yang biasa dipakai untuk makan sirih digosokkan bersama air jeruk nipis pada sebuah piring atau kaca dan disertai kata-kata tertentu sebagai mantera, lalu kaca itu dihadapkan ke atas. Menurut mereka yang percaya hal ini, katanya tidak akan turun hujan.
Ya itulah beberapa praktek yang ternyata selain ada di Timor sini, masih ada juga, bahkan dibutuhkan di Mandalika.
Atambua, 23.03.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H