Bulan Desember bagi umat Kristiani adalah Bulan Rekoleksi atau Persiapan Batin menghadapi Hari Raya Natal. Â Di mana-mana diselenggarakan kegiatan rekoleksi, baik untuk anak-anak sekolah, remaja, orang muda maupun dewasa. Rekoleksi disebut juga olah bathin yang bertujuan untuk mempersiapkan bathin umat merayakan Natal.
Pada hari ini, Rabu, 15 Desember 2021 tepatnya sepuluh hari sebelum hari raya Natal, SMA Fajar Timur Kobalima di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur melaksanakan kegiatan rekoleksi bagi para guru dan siswa-siswinya.
Rekoleksi sehari ini mengambil tema "Berjalan Bersama Yesus, Aku Pasti Berubah", terdiri dari beberapa rangkaian acara yakni renungan, pendalaman tema, ibadat tobat dan pengakuan dosa pribadi dan misa bersama, dengan dua orang pembicara, Pastor Vincentius Wun SVD dan Bapak Yosef M.L Hello, S.Pd.M.Hum dari Pusat Pastoral Keuskupan Atambua.
Dalam renungan mimbarnya, P. Vincentius Wun SVD mengajak seluruh komunitas SMA Fajar Timur Kobalima yang terdiri dari para guru dan siswa untuk menyadari bahwa Yesus sungguh baik bagi setiap orang. Karena itu, " Kalau kita setia berjalan bersama Dia, percayalah kita pasti berubah", kata Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua itu. Lebih lanjut, Wakil Uskup Atambua itu mengajak peserta rekoleksi untuk merenungkan kehidupannya sebagai ciptaan Tuhan. "Dan sebagai ciptaan Tuhan, kita diberi kelebihan dan kekurangan yang diibaratkan dengan "lebah dan lalat". Lebah itu hal-hal positif di dalam diri seseorang yang harus dikembangkan dan dipertahankan di dalam hidup agar menghasilkan 'madu' atau kebaikan, sedangkan lalat itu hal-hal negatif di dalam manusia yang tidak boleh dikembangkan atau dimusnahkan karena menghasilkan keburukan dalam hidup karena lalat selalu menyebarkan kuman atau kebusukan.
Setelah renungan dilanjutkan dengan pendalaman materi oleh bapak Yosef M.L. Hello yang berusaha memproses para peserta rekoleksi untuk sampai pada penemuan diri yaitu menemukan manakah kelebihan atau Lebah-madu dan manakah 'lalat-lalat' itu di dalam kehidupan mereka. Â Pada sesi ini, pembina mengantar para peserta untuk menemukan diri, betapa setiap pribadi berharga di mata Tuhan. Karena itu, ada saat di mana peserta tertawa lepas bebas dengan kelebihan mereka dan di saat tertentu mereka juga menangisi kekurangan dirinya. Sesi ini bertujuan untuk menghantar dan membantu peserta untuk memasuki ibadat tobat.
Sesi berikutnya, para peserta dilayani dengan tobat dan sakramen pengakuan dosa oleh Pastor Vincen Wun SVD yang langsung dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi kudus atau misa untuk sekaligus menutup seluruh rangkaian rekoleksi sehari ini. Dalam kotbahnya, Pater Vinsen-demikian beliau biasa dipanggil-, mengatakan bahwa Yesus adalah Tokoh yang selaras dalam kata dan perbuatan. Ia adalah Penyelamat umat manusia dan Penyembuh yang ajaib, asal kita mau serahkan diri kepada-Nya.
Drs. Petrus Bria Seran, MM selaku Pemilik SMA Fajar Timur  Kobalima dalam kata sambutannya mengemukakan bahwa di dalam diri para guru dan siswanya bisanya terdapat lebih banyak lalat yang membawa kuman dan kebusukan, daripada lebah yang menghaslkan madu untuk kehidupan. Karena itu beliau berharap melalui rekoleksi hari ini, semua lalat itu dibasmi atau dimusnahkan dan biarkan lebah itu berkembang untuk menghasilkan banyak madu yang berguna untuk kemajuan SMA Fajar Timur.Â
Pada akhirnya, mantan Kepala Dinas Pendidikan  Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malaka itu menyampaikan limpah terima kasih kepada Pater Vikjen dan bapak Yosef yang telah membantu para siswa dan gurunya untuk "Bersama Yesus berubah untuk menyongsong Hari Raya Natal yang semakin dekat ini".Â
Rekoleksi sehari ini diikuti oleh 12 orang guru dan 157 orang siswa.***
Atambua, 15 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H