Ketiga, Memanfaatkan rest area untuk beristirahat.Â
Bila sopir atau driver dalam kondisi kesehatan yang kurang prima karena mengantuk atau demam tol, sebaiknya menggunakan rest area untuk beristirahat untuk mengembalikan kepercayaan diri dan memulihkan tenaga. Bisa sedikit rileks, ngopi atau rest 10-15 menit. Bila sudah fit, perjalanan bisa dilanjutkan.
Keempat, Penuh kewaspadaan.Â
Segala sesuatu bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk kecelakaan. Karena itu selama berkendara apalgi di jalan tol, sebaiknya driver tidak menggunakan hand phone, tidak menggunakan ear phone, tidak boleh diganggu oleh penumpang dengan bercakap-cakap. Semua itu supaya sopir selalu berkonsentrasi dan waspada.
Kelima, Konsentrasi penuh dan kontrol kecepatan mobil.Â
Driver atau sopir harus memastikan selalu bahwa ia dalam kondisi fit dan konsentrasi penuh pada mobil dan jalan. Bila kendaraan dengan penumpang, ia harus memikirkan tentang nyawa manusia yang sedang ia pertaruhkan. Nyawa seluruh penumpang ada dalam genggamannya. Ia harus menjaga keselamatan mereka semua, termasuk keselamatannya sendiri.Â
Karena itu ia harus selalu mengontrol kecepatan mobil. Artinya bila sedang melaju, ia harus kembali ke kecepatan normal sebagaimana disyaratkan di jalan tol. Jalur kiri selalu harus dimanfaatkan.
Keenam, Jangan lupa berdoa.Â
Sebelum memulai perjalanan hendaknya mengajak semua penumpang untuk berdoa. Bila semua penumpang seiman, baiklah kalau salah seorang memimpin doa untuk semua.Â
Namun bila ada campuran, baiklah masing-masing berdoa menurut keyakinannya. Karena hidup dan mati kita ada dalam tangan Yang Kuasa, baiklah kita serahkan diri kita ke dalam perlindungan-Nya. Bila sudah tiba di tempat tujuan, kita selalu bersujud syukur kepada-Nya.
Demikianlah lima plus satu tips yang telah kami tawarkan untuk diperhatikan bila berada di jalan Tol demi menjaga keselamatan kita bersama. Tuhan memberkati kita agar berangkat dan tiba di tempat tujuan dengan selamat. Amin