Pertama, Semangat Kemiskinan. Imam itu memiliki spiritualitas kemiskinan. Karena itu kehidupannya ditandai dengan semangat berbagi. berbagi dengan rekan imam sekomunitas, dengan rekan kerja dan dengan rekan umat.
Kedua, Semangat Ketaatan. Imam itu teladan dalam ketaatan, kepada Kristus, GerejaNya dalam hal ini pimpinannya  yaitu seorang Uskup. Umat akan sangat menghargai imam yang taat. Tapi maaf imam yang tidak taat sudah pasti akan dijauhi umat!
Ketiga, Semangat Penyangkalan Diri. Imam adalah figur yang tahan terhadap godaan untuk membuang salib. Ada begitu banyak cobaan datang menghadangnya, namun karena kedalaman iman dan kekuatan doanya, setan dikalahkan.
Keempat, Kemurnian. Imam yang murni terpancar dari wajahnya yang cerah, ceriah dan sukacita. Kemurnian hati seorang imam nampak pula dalam pergaulann dengan umatnya.
Kelima, Mati Raga. Seorang imam juga diharapkan memiliki semangat puasa, pantang dan mati raga. Karena hanya dengan itu ia mampu untuk "menundukkan tubuhnya".Â
Pada pesta Tiga Malaikat Agung: Santo Mikael, Santo Gabriel dan Santo Rafael ini, kami mengucapkan selamat ulang tahun imamat kepada para imam Tuhan yang merayakan hari tahbisannya. Kepada para imam yang berkarya di mana saja dan secara khusus di Keuskupan Atambua: SELAMAT Â PESTA PERAK IMAMAT kepada Romo Theodorus Silab; Romo Hironimus Masu; Romo Yosef Nahak 2; Romo Yeremias Seran; Pater Tarsisius Atok SVD; P. Yakobus Soro Loe SVD; Pater Hendrikus Saku Bouk SVD. Ad Multos Annos*Â
Atambua, 29 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H