Selain itu, Mbak Yuli juga pada masa pandemi ini mengajak masyarakat untuk melakukan donasi masker kain yang mula-mula ia mulai dengan menjahitkan masker dari "daster bekas". Namun upayanya itu kemudian mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Dan salah satu butir sharingnya yang menarik adalah bagaimana ia berusaha untuk hanya meminum dari air sumur, bukan air kemasan. "Supaya dengan itu saya  ikut melestarikan sumber mata air itu", katanya.
Sementara itu, Sr. Marissa CB, seorang aktivis dari Yogyakarta mensharingkan tentang pertanian organik. Bagaimana ini mengajak para petani untuk bertani organik. Ia bercerita bagaimana pada awalnya ia mendapatkan tantangan karena tanah yang sudah sekian lama dihujani dengan berbagai pupuk anorganik sehingga menjadi rusak. Karena itu banyak para petani yang enggan untuk hanya menjadi petani organik. Namun, puji Tuhan dengan berbagai cara ia berusaha meyakinkan para petani hingga mereka tertarik pada pertanian organik. Suster Marissa juga mempraktekkan pertanian holistik kepada masyarakat yang didampinginya.
Kegiatan webinar ini dipandu atau dimoderatori oleh Rm. Aloysius Budi Purnomo, Pr dan diikuti oleh 41 peserta dari keuskupan-keuskupan se-Indonesia.
Turut mengikuti kegiatan zoom meeting ini Rm. Eka Aldilanta, O.Carm selaku Sekretaris Eksekutif Komisi KP-PMP KWI. Kegiatan serupa akan dilaksanakan lagi pada waktu-waktu mendatang untuk mengikutsertakan semakin banyak orang demi menciptakan Gerakan Pastoral Gereja Katolik Indonesia Laudato Si Action Platform. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H