Mohon tunggu...
Yosef Lema Nggele
Yosef Lema Nggele Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yoss

Friendly, dan mudah bergaul

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyelami Fase Terindahmu

27 Januari 2021   00:30 Diperbarui: 27 Januari 2021   00:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pekatnya malam
gemelisik patahan ranting usang
bersama luruhnya daun-daun kering
bagaikan alunan nada diatonis hingga pentatonik
lalu membentuk sebuah shimphoni shadu
hingga lelapmu menemukan hamparan lautan mimpi

Akupun membiarkan lelapmu berkelana
mengarungi setiap gelorah kehidupan dalam tidur malammu,
Mencoba membantu mewujudkan
mimpimu agar menemukan fase terindah
karena bagiku terlalu rumit untuk dijelaskan
bahwa semestamu bukanlah hal yang mudah
untuk diselami..

Bagaikan dokumentasi sejarah yang tersimpan rapi dalam sebuah ilusi,
Yang memaksaku untuk mengetahui jejak histori napaktilas kehidupanmu dalam bayang -bayang ilusi
Karena bagiku meraih hayalmu bukanlah hal yang mudah
Seperti dipaksa untuk menyelami dasar palung samudera atlantik

Kucoba untuk sejenak memejamkan netraku
hanya untuk memberi kenyataan dalam hayalku
Agar aku bisa menyelami dalamnya hayalmu,
Begitu besar aku memendam perasaan yang selalu begelayut 
Mencoba untuk membebaskan diri dari jerat perasaan yang setiap saat membelengguku
namun ku tak mampuh..

Dirimu mungkin tidak pernah tau
Seberapa hebatnya gejolak jiwaku yang setiap saat menggelitik intuisiku,
Membuat aku tidak nyaman disetiap momen- momen yg kulalui
Berharap engkau bisa memahami walaupun sebatas imajinasi

Hingga akhirnya..
Waktu demi waktu telah kulewati
Jejak jejak tapakku telah tercipta
Dan aku masih berada dilautan hampah
Aku tetap tidak bisa menemukan fase terindah dalam hidupmu,,,

jakarta 3 mei 2020
@m'abstrak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun