Mohon tunggu...
Yosef Lema Nggele
Yosef Lema Nggele Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yoss

Friendly, dan mudah bergaul

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menepis Imaji

26 Januari 2021   21:59 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemerisik pepohonan mengiringi hujan jatuh di beranda kalbu
Aku terjerembab pada kedalaman jurang rinduku yang menyeruak
Lalu beku dalam gigil memeluk bayangmu
di heningnya malam

Sedangkan cahaya dian ini tak mampuh menghangatkan jiwaku
Mencoba menyibukan diri dengan hayalku
Tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan
kenangan ini
Tinggalah aku disini bersama jiwa yang rapuh

Beberapakali aku menemukan mimpi
dalam hayalku
Ada rindu yang selalu jatuh pada dinginnya sepih
Namun setiap kali hayalku terhenti,
aku masih memikirkanmu.

Aku selalu berharap engkau hadir di setiap mimpiku
Agar dapat menyulam imaji dan kenangan yang ada
Kemudian, aku akan mengatakan bahwa aku selalu merindukanmu."
Tidak perduli seberapa jarak itu
menyakitkan

Taukah engkau jarak itu sebenarnya tak pernah ada
Saat mengingat wajah dan matamu menatapku dalam teduh
Kamu itu sederhana tapi di hatiku kamu tetap yang istimewa."
Kenapa harus kamu yang memenuhi ruang pikiranku

Engkau yang di sana,,,
Melalui rasa rindu yang bergejolak dalam hatiku
Aku sangat membutuhkan sentuhan peluk kasih sayangmu
Aku ingin merasakan hangat tubuhmu
Aku ingin selalu berada di sisimu

Jangan biarkan hati ini tak mampuh membendung segala kerinduan ,
Bantulah aku agar menghilangakan rasa ini
Berharap,kesibukanmu semoga menjadi pengingat bahwa aku selalu menunggu kabar darimu
Engkau yang ada dalam imajiku
Aku merindukanmu...

Jakarta  06 Juni 2020
Kopi Hitam ( M'abstrak )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun