Mohon tunggu...
Yose Ardhani Farasi
Yose Ardhani Farasi Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa setengah dewasa yang mulai lupa dengan rumahnya. Suka menari dengan angin, bergulat dengan tanah, dan seniman penikmat senja.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Lebih Dekat Tambang Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara melalui Sustainable Mining Bootcamp IV

26 Desember 2013   13:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:51 9277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) beroperasi berdasarkan jenis perizinan kontak karya (Cow generation IV) yang ditandatangani pada tanggal 2 Desember 1986 dan mulai produksi tanggal 1 Maret 2000 . Luas Area kontrak awal  PTNNT yaitu 1.127.134 Ha dan baru beroperasi seluas 87.540 Ha. Kepemilikian saham sebelum divestasi yaitu Sumitomo 35%, newmont mining corp 45%, dan PT Pukuafu Indah 20% sedangkan sesudah divestasi sampai dengan juni 2011 di pegang oleh Nusa Tenggara Partnership (NTP), PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Pukuafu Indah, dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan komposisi berturut-turut 49%, 24%, 20%, dan 7%. Produk hasil tambang ini berupa konsentrat tembaga, emas, dan perak yang berlokasi di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa barat yang salah satu daerah operasional terletak di batu hijau.

Tambang batu hijau terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di kecamatan Jereweh dan Sekongkang, kabupaten Sumba. Lokasi batu hijau yang berjarak 81 km dari mataram dapat dicapai dengan menggunakan pesawar seaplane perusahaan. Adapun beberapa kegiatan PTNNT yang di invatarisir dalam  3 kegiatan yaitu, 1) Kegiatan Operasi, 2) Pengelolaan Lingkungan, 3) Pengembangan Masyarakat.

Kegiatan Operasi

13880366931562765337
13880366931562765337

Gambar 1. Alur pengelolahan kegiatan operasi tambang (sumber: [1])

Geologi

Batu Hijau adalah sebuah tambang terbuka, di mana semua mineral berharga yang mengandung unsur tembaga, emas, dan perak ditambang dari permukaan tanah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram dan  emas jauh lebih sedikit, hanya 0.37 gram dari setiap ton bijih yang diolah.

Penambangan

Penambangan di Batu Hijau diawali dengan kegiatan pengeboran dan peledakan. Akibat dari ledakan ini batuan akan terlepas dari tanah dengan rata-rata diameter 25 cm. Kemudian batuan yang terlepad tadi akan dimuat kedalam truk dengan kapasitas 240 ton dan diangkut menuju crusher (mesin penghancur). Di crusher, ukuran bijih batuan diperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm.

Pengelolahan

Dari crusher, biji batuan diangkut  menuju konsentrator. Di konsentrator, mineral berharga dipisahkan dari batuan tak bernilai melaui proses penggerusan dan flotasi. Biji batuan , setelah dicampur dengan air laut. Kemudian digerus dengan menggunakan 2 penggerus yang disebut Semi Autogenous (SAG) mill dan 4 ball mill. Setelah keluar dari ball mill partikel halus yang terkandung dalam bubur bijih kemudian dipompa ke separangkat tangki siklon untuk pemisahan akhir partikel bijih. Bubur bijih halus dari tangki siklon dialirkan ke sejumlah tangki untuk diambil kandungan mineral berharganya. Tangki ini disebut sel flotasi.

Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar garam. Di dalam tangki ini air laut ibuang dan konsentrat dikentakan dengan cara mengalirkan air tawar secara berlawanan arah. Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang 17,6 km menuju fasilitas filtrasi atau penyaringan di benete. Konsentrat kemudian disaring guna membuang kandungan air dalam konsentrat sampai dengan 91 % dengan menggunakan udara bertekanan.

Setelah proses penyaringan , konsentrat akan berupa bubuk atau pasir dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan.  Konsentrat akhirnya dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan di gresik, jawa timur dan berbagai penjuru dunia untuk menjalani pemisahan dan pengambilan logam berharga, yaitu tembaga, emas, dan perak.

Pengelolaan Lingkungan

1388037091398105214
1388037091398105214

gambar 2. ilustrasi pengelolaan lingkungan (sumber: [1])

Analisis Dampak Lingkungan

Analisis dampak lingkungan (AMDAL), mempertimbangkan semua dampak potensi terhadap berbagai sumber daya seperti tanah, air, udara, biologi, dan masyarakat sekitar tambang. Dokumen AMDAL berisi alternative baik yang dipilih dan disahkan oleh pemerintah berisi Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL). Dokumen ini secara khusus dirancang untuk memberikan prioritas tertinggi pada pengelolaan lingkungan yang sejlan dengan prinsip pemeliharaan dan perlindungan lingkungan.

Tailing

Penangangan tailing dimulai setelah pemisahan mineral di sel flotasi ketika slurry (bubur bijih) masuk ke dalam tangki de-arasi. Setelah melalui tangk de-arasi, tailing mengalir melalui jaringan pipa ke tepi palung laut di Teluk Senunu sepanjang 3,4 km dan memiliki kedalaman 125 meter di bawah permukaan laut. Karena kepadatan dan berat jenisnya, tailing mengalir secara alami menuruni palung terjal dan mengendap di dasar palung laut dalam, di sebelah selatan pulau Sumbawa yang memiliki kedalaman antara 3000 – 4000 meter di bawah permukaan Samudra Hindia.  Pemaantuan sistem penempatan tailing bawah lautPTNNT di lakukan secara ekstensif untuk memastikan bahwa sistem ini berfungsi sesuai dengan rancangannya, yaitu untuk meminimalkan dampak potensial bagi lingkungan.

Mutu Air

Sistem Pengelolaan Air Tambang ekstensif yang dibangun di Batu Hijau mengalihkan aliran air-arian dari hutan alami di sekitar tambang ke sungai-sungai di sekitarnya. Fasilitas pengontrolan sedimen, seperti kolam dan saluran pengalih telah dibangun untuk mengendapkan sedimen, sehingga hanya air bersih dan tidak terkena dampak yang mengalir ke luar lokasi proyek.

Reklamasi

PTNNT membuka lahan untuk penggalian tambang dan pembangunan saran pengelolaan lingkungan tambang. Pencegahan erosi dilakukan dengan melakukan penanaman kembai tanaman dan tumbuhan asli yang tumbuh di tempat tersebut sesegera mungkin. Program penanaman kembali dan reklamasi ini terus dilakukan selama kegiatan penambangan berlangsung.

Penutupan Tambang

Setelah tambang selesai beroperasi nanti, reklamasi akan diselesaikan guna menyediakan bentang ahan yang cocok untuk penggunaan lahan pasca operasi tambang. Reklamasi di tempat penempatan batuan sisa dilaukan selama operasi tambang berlangsung, agar dapat mengembalikan sebanyak mungkin ahan ke keadaan semula sesegera mungkin.

Pengembangan Masyarakat

13880374211961392243
13880374211961392243

Gambar 3. Ilustrasi Pengembangan masyarakat (sumber: http://www.ptnnt.co.id)

Kesehatan masyarakat

Kegiatan kesehtan yang bersifat preventif seperti pengendalian malaria, kesehtan ibu dan anak, air dan sanitasi, tuberculosis, dan Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS), serta program pelatihan kesehatan.

Pengembangan Pendidikan

Diutamakan pada peningkatan mutu pendidikan melalui pelatihan guru, upaya penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan, pendekatan manajemen berbasis sekolah, pelatihan kejuruan (perbengkelan, otomotif, pengelasan, kelistrikan). Setiap tahun PTNNT memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, serta melaksanakan program perpustakaan keliling bagi masyarakat.

Pengembangan Ekonomi

Terdiri dari program pertanian dan usaha lokal. Pada program pertanian, perhatian utama diberikan pada sistem intensifikasi pertanian dan pertanian terpadu dengan memadukan teknik pertanian yang sudah ditingkatkan, diversifikasi tanaman, pupuk organic, pengendalian hama terpadu , dan jaringan pemasaran.

Pengembangan usaha lokal

Usaha lokal adalah motor pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Bidang pengembangan meliputi usaha menjahit, pembuatan paving block, perbaikan container, penggergajian kayu, pembuatan jarring jute, produk pertanian dan budi daya ikan serta jasa kontraktor, termasuk keuangan mikro dan pelatihan keterampilan usaha.

Pembangunan infrastruktur

Peningkatan prasaran meliputi perbaikan jalan dan saluran air, pembanginan dan rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan klinik, pengadaan air bersih, irigasi, pembangunan tempat penimbunan sampah, sarana pariwisata dan pasar tradisional.

Kenapa ingin mengikuti Sustainable Mining Bootcamp IV?

Dapat tergabung dalam SM bootcamp  IV yang terdiri atas orang-orang yang memiliki hasrat besar dalam bidang pertambangan, dan bisa menghadirinya tentu kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk saling bertukar pikiran mengenai dunia pertambangan.  Ikut berpartisipasi dalam kegiatan operasi, pengelolaan lingkungan, dan pengembangan masyarakat yang telah disampaikan sebelumnya bisa menambah wawasan mengenai good mining practice yang dilakukan oleh PTNNT dan tentu berdampak terhadap perubahan paradigma negatif tentang dunia pertambangan.

Referensi

[1] Anonim. “Tambang Batu Hijau”. http://issuu.com/ptnnt.public.relation/docs/brosur-ptnnt?e=0 diakses tanggal 25 Desember 2013.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun