Mohon tunggu...
Yos Asmat Saputra
Yos Asmat Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Announcer

terus menulis, Penyiar Radio, motivator & Mc

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tarif KRL untuk Penumpang Tidak Naik, Terima Kasih Pemerintah

15 Oktober 2014   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413373893633074611

[caption id="attachment_366703" align="aligncenter" width="560" caption="Spanduk informasi kenaikan tarif KRL di stasiun Jakartakota (foto: Yos Asmat)"][/caption]

Rabu pagi ( 15/10) ada penumpang KRL Jabodetabek yang senang dan bingung lantaran tarif Kereta Rel Listrik (KRL) yang diinfokan akan naik ternyata tidak. Biaya atau ongkos per penumpang tetap dipotong sesuai tujuannya seperti hari sebelumnya, tidak berubah. Hal tersebut juga dialami penulis yang saldo kartu Multitripnya terpotong Rp.4.000,- dari stasiun Cilebut ke Stasiun Palmerah.

Sebelumnya tersiar kabar, mulai 15 Oktoberr 2014 tarif KRL akan ada kenaikan dan nantinya kenaikan tersebut akan digunakan oleh PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT KCJ), untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

PT KCJ sebenarnya memang menaikkan tarif KRL. Namun, tarif yang dikenakan untuk penumpang tidaklah mengalami kenaikan. Ini berkat peningkatan nilai public service obligation (PSO) untuk menutup kenaikan tarif tersebut dari pemerintah.

Pemerintah melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menambah anggaran subsidi atau Public Service Obligation (PSO) untuk KRL Jabodetabek. Tarif baru KRL, untuk lima statiun pertama yang semua Rp 3.000 akan menjadi Rp 5.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya, tarifnya tidak berubah yaitu Rp 500. Awalnya, PSO yang diberikan pemerintah adalah Rp 1.000 untuk 5 stasiun dan Rp 500 untuk 3 stasiun selanjutnya. Dengan begitu, harga tiket yang dibayar konsumen adalah Rp 2.000 untuk 5 stasiun pertama dan tambahan Rp 500 untuk 3 stasiun berikutnya.

Total PSO untuk KRL Jabodetabek tahun ini mencapai Rp 517 miliar. Dana PSO merupakan pengalihan dari pagu untuk kereta jarak menengah dan jauh karena melihat posisi realisasi PSO untuk triwulan I-2014 tidak terserap optimal.

Terima kasih kepada pemerintah yang menutupi kenaikan tarif KRL dengan peningkatan PSO. Sehingga masyarakat tetap menikmati fasilitas KRL dengan harga terjangkau. Karena saat ini KRL menjadi angkutan publik yang menjadi andalan untuk masyarakat Jabodetabek.

Masyarakat sebagai pengguna jasa KRL bisa mengawasi janji PT KCJ yang akan terus meningkatkan fasilitas pelayanan. Menurut Direktur PT KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo, kenaikan biaya operasi karena kebutuhan peningkatan fasilitas. Selama ini sudah banyak perbaikan, seperti toilet, media informasi, loket penumpang, dan lainnya.

Memang selama ini beberapa fasilitas pelayanan sudah lebih baik dari sebelumnya. Kabar terakhir masalah mushola di Stasiun Manggarai yang semula dikeluhkan, dalam waktu dekat akan dipindah dan dibuat yang lebih luas lagi. Penulis juga pernah merasakan sempitnya ruang mushola di Stasium Manggarai, sehingga jika ingin sholat harus berdesakan dan antri terutama saat sholat Magrib. Semoga pelayanan kepada pengguna semakin baik.@ yos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun