Mohon tunggu...
Yos Asmat Saputra
Yos Asmat Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Announcer

terus menulis, Penyiar Radio, motivator & Mc

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menikmati Kepadatan di dalam KRL

2 Januari 2014   10:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Naik transportasi publik dalam suasana padat bisa menikmati? Apa iya? Ya bisa saja dan ini terbukti di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) yang saya naiki, Kamis 2 Januari 2014 dari stasiun Cilebut menuju stasiun Tanahaban pukul 06.33 wib.

Kepadatan kereta seakan tidak membuat penumpang gelisah. Saya melihat penumpang ‎​​​sangat asyik menikmati perjalanan dengan kegiatan masing-masing. Ada yang tidur pulas dengan kondisi mulut sedikit terbuka. Ada yang tidur dalam posisi berdiri. Ada yg bermain games online, ada yang sibuk dengan hp nya bahkan ada yang anteng dengan geagetnya menonton film drama seri Mandarin sampai beberapa seri. Bahkan ada ada juga yg melirik malu-malu ikut menonton film tersebut. Padahal, kondisi KRL sangat padat bahklan saya bilang super padat. Saking padatnya, saya bisa mengetik tulisan ini dengan posisi tubuh tertahan oleh tubuh penumpang lain sehingga saya tidak akan jatuh.

Sampai di stasiun Pancasila kondisi KRL semakin padat, sesekali saya terdorong penumpang lain dan dengan cekatan kaki saya mencari pijakan agar tidak jatuh. Kali ini saya tidak bisa melanjutkan menulis karena posisi tubuh sudah sangat terjepit di antara penumpang lain. Namun, penumpang tetap menikmati perjalanan dengan kesibukan masing-masing. Suasana tetap hening, tidak ada penumpng yang berbicara satu sama lain. Kondisi ini berbeda sekali jika saya naik krl tujuan jakarta kota. Sepanjang perjalanan suara canda dan mengobrol sangat ramai sekali, terutama di setiap persambungan kereta.

Sampai di stasiun Manggarai penumpang semakin padat karena ada limpahan penumpang yang transit dari stasiun Bekasi yg akan ke arah Sudirman dan Tanahabang. Sebagian penumpang yang sejak tadi sibuk dengan aktifitasnya sdh mulai berkurang karena akan bersiap turun. Termasuk wanita berjilbab merah yang sejak tadi menonton drama seri mandarin. Ia sudah mematikan geagetnya dan akan bersiap turun di stasiun Sudirman.

Sepanjang perjalanan saya mengamati tingkah pola penumpang, mengapa mereka bisa menikmati kepadatan. Ternyata jawabannya adalah kondisi kereta yang dingin dan berjalan lancar tanpa hambatan. Penumpang tidak menggerutu walau padat asal nyaman di dalam KRL selama perjalanan dan berjalan sesuai jadwal. Sisi lain, penumpang tidak memaksakan diri lagi saat melihat kereta sudah penuh. Mereka menunggu kereta selanjutnya yang akan melintas. Jika mereka nekat memaksakan diri, penumpang yang ada di dalam KRL ikut mengingatkan agar jangan naik karena akibatnya pintu tidak bisa menutup dan kereta tidak akan dijalankan oleh masinis.

Hal ini pernah saya sampaikan kepada Direktur Utama PT KCJ dalam satu kesempatan di stasiun Manggarai. Saya katakan padanya, agar penumpang KRL tidak proters terus, perbaiki AC nya dan kurangi gangguan sehingga perjalanan KRL lancar. Dan Dirut PT KCJ mengakui saat ini mereka memang terus berupaya memperbaki kondisi kereta termasuk AC nya. Keuntungan lain AC berfungsi dengan baik adalah penumpang tidak akan membuka jendela. Mereka membuka jendela KRL karena biasanya kondisi kereta yang panas.

Semoga saja apa yang katakan Dirut PT KCJ menjadi kenyataan sehingga penumpang KRL Commuter bisa menikmati perjalanan dengan nyaman walau berdesakan. (Senin, 2 jan 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun