[caption caption="pengajian Minggu pagi di mesjid Istiqlal, Jakarta (foto:Yos Asmat)"][/caption]
Mendengar kata liburan,baik libur kerja atau pas liburan anak sekolah, terkadang indentik dengan acara jalan-jalan dan refresing bersama keluarga. Pergi mengunjungi tempat wisata, tempat kuliner enak atau minimal jalan-jalan ke Mall. Kegiatan tersebut biasanya menghabiskan banyak uang dan terkesan boros. Namun masih banyak diantara kita yang melakuka ini, padahal terkadang kondisi keuangan pas-pasan
Bahkan ada juga sebagian orang ketika libur kerja alias off, memanfaatkan waktu liburnya dengan kerja part time. Alasannya untuk mencari uang tambahan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka menghabiskan hari-hari dan waktunya dengan kerja dan kerja sehingga waktu bersama keluarga terutama untuk anak-anaknya menjadi sangat sedikit. Padahal,anak-anak butuh kebersamaan serta mendapatkan pendidikan dari orangtuanya. Bukan hanya materi dalam bentuk uang dan pendidikan umum yang butuhkan anak, tetapi pendidikan moral dan pembentukan karakter juga dibutuhkan, dan hal itu bisa didapat dari orangtuanya.
Nah, sebagai orang tua yang cerdas perlu mencari cara untuk membentuk karakter anak dengan memanfaatkan waktu libur atau luang. Artinya, jangan sampai waktu yang kosong dari aktivitas kerja, hanya dimanfaatkan dengan kegiatan yang menghambur-hamburkan uang atau mencari uang tambahan tapi waktu bersama keluarga semakin berkurang. Bukan berarti kita tidak butuh uang, namun keluarga juga butuh perhatian, Ingat, jika uang hilang maka kita bisa mencari lagi tetapi jika kepercayaan dari keluarga hilang maka sulit sekali mengembalikannya.
Ada beberapa kegiatan yang bermanfaat yang bisa dilakukan orangtua pada saat hari libur. Penulis akan membuat tulisan bersambung yang membahas beberapa cara liburan cerdas.
Liburan cerdas pertama, yakni mengajak anak mengikuti kegiatan mencari ilmu agama, sebagai bekal anak agar memiliki perisai yang kuat sehingga tidak terjemurus ke perbuatan yang penuh dosa. Anak diberi bekal agar bisa membedakan mana perbuatan baik dan perbuatan buruk. Bagi kaum muslim, bisa mencari pengajian atau majelis ilmu yang berlangsung di tempat tinggalnya pada hari libur dan mengajak anaknya ikut dalam pengajian tersebut. Ini penting, karena pendidikan agama Islam di sekolah umum sangat sedikit waktunya.
Biasanya, ada beberapa tempat pengajian yang dilakukan pada malam minggu atau hari minggu pagi. Misalnya, pengajian bersama ustad Yusuf Mansur di Istiqlal, zikir akbar bersama ustad Arifin Ilham di Majelis Zikir Az-zikra Sentul. Kajian Ahad pagi bersama Buya Yahya di lembaga pengembangan dakwah Albahjah Cirebon dan lain-lain.
Liburan cerdas kedua, melakukan kegiatan pekerjaan rumah bersama-sama pada hari libur. Misalnya, memasak, mencuci. Menyetrika pakaian, mencuci piring dan lain-lain. Kegiatan ini terkesan ringan namun dampaknya luar biasa untuk bekal anak ke depannya nanti. Karena nantinya mereka harus hidup mandiri dan kegiatan tersebut adalah kegiatan dasar saat anak mandiri. nanti Saat ini banyak anak yang tidak bisa melakkukan kegiatan tersebut karena semua sudah dikerjakan pembantu rumah tangga.
Liburan cerdas ketiga, memasukan anak pada kegiatan pesantren kilat, biasanya pada bulan ramadhan. Kegiatan ini ada yang gratis, biasanya di lingkungan mesjid atau mushola dekat rumah. Serta ada yang dikenai biaya untuk infak dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Anak kita akan mendapat bimbingan rohani dari para ustad serta waktu yang tepat untuk memperlancar dan mengkaji Al-quran.
Liburan cerdas keempat, memasukan anak pada kegiatan camp anak yang diadakan oleh Event Organiser tertentu. Dalam kegiatan tersebut anak akan mendapatkan materi motivasi dalam bentuk teori dan games. Tujuannya untuk membentuk karakter anak. Untuk kegiatan yang satu ini memerlukan biaya yang cukup besar, namun hasilnya cukup bagus.
Liburan cerdas kelima, mengisi liburan dengan mengikuti berbagai macam lomba yang sesuai dengan bakat anak. Cari perlombaan yang dapat menumbuhkan kreativitas anak dan minat seni anak. Perhatikan potensi yang dimiliki anak lalu arahkan pada beberapa lomba yang sesuai bakat anak. Biasanya, kegiatan seperti ini diadakan di Mall atau pusat perbelanjaan sehingga kegiatan ini bisa dilakukan sambil berbelanja. Namun, orang tua harus pandai mengalihkan anak agar tidak meminta dibelikan barang yang tidak ada manfaatnya.