Mohon tunggu...
Yos Asmat Saputra
Yos Asmat Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Announcer

terus menulis, Penyiar Radio, motivator & Mc

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Salahkan Anak Jika Salah Pergaulan

8 April 2015   09:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Minggu lalu, 5 April 2015 sekitar pukul 03.00 pagi, warga Kabupaten Bogor, tepatnya di daerah Cilebut dikagetkan dengan kenekatan pelajar SMP yang nekat membunuh pelajar SMA karena balas dendam. Kemarahan dan sakit hati di lampiaskan dengan menggunakan senjata tajam secara membabi buta. Aksi sadis tersebut terekam CCTV minimarket hingga polisi mudah meringkus pelakunya. Mengapa ini terjadi?

Sementara itu, dari keterangan keluarga korban dan pelaku menyatakan anak mereka adalah anak yang baik-baik dan tidak menunjukan sikap kenakalan yang menuju kebrutalan. Namun kenyataannya nyawa sudah melayang hanya karena masalah yang sebenarnya tidak harus mengorbankan nyawa.

Dari kejadian tersebut membuat saya bertanya dalam hati, mengapa ini terjadi? Mengapa pelaku sampai sebrutal itu? Dan apa penyebab mereka brutal?

Saya coba analisa sendiri, dan yang saya dapatkan adalah peran orang tua. Kemana peran orang tua saat ini? Sejauh mana pengawasan dan rasa khawatir jika anaknya belum pulang kerumah, apalagi sampai larut malam? Sejauh mana orang tua mengetahui siapa saja teman main anak-anaknya?

Kenakalan seorang anak bukan hanya salah pergaulan si anak, tetapi peran dan pengawsan orang tua juga menjadi penyebab anak salah dalam memilih pergaulan. Seandainya sejak awal ada indikasi pergaulan yang salah, setidaknya orang tua bisa melarangnya.

Bisa kita lihat dalam kehidupan disekitar kita, berapa banyak anak-anak dibawah umur mengendarai sepeda motor dijalan raya, padahal belum memiliki SIM. Bahkan banyak diantara mereka yang memodifikasi motornya. Orang tua tidak pernah melarang, seakan kegiatan tersebut menjadi hal biasa dan alasan sayang pada anak sehingga dibiarkan saja.

Yang sangat terasa pembiaran dalam pergaulan anak adalah membiarkan anak pulang malam. Di beberapa tempat, kita perhatikan banyak anak-anak yang hingga larut malam masih berada di luar rumah. Mereka nongkrong dipinggir jalan atau di warung game online. Kemana peran orang tua untuk melarang. Padahal saat mereka nongkrong atau kumpul dengan temannya, bukan tidak mungkin akan ada perilaku temannya yang tidak baik.

Perkembangan anak saat ini sangat ditentukan oleh lingkungan sekitar sehingga peranan keluarga sangat diperlukan. Sementara pendidikan disekolah saat ini sangat kurang sekali karena waktu belajar disekolah hanya beberapa jam saja. Di sekolahpun, guru tidak mungkin fokus hanya memperhatikan anak kita saja.

Dengan kondisi seperti ini, maka sebagai orang tua sebaiknya mulai memberikan perhatian penuh pada anaknya. Bukan hanya memenuhi segala kebutuhannya tetapi bisa memantau bagaimana perilaku anaknya dirumah dan lingkungan teman-temannya. Orang tua wajib mengetahui siapa teman-teman anaknya agar jangan sampai salah dalam memilih teman.

Pendidikan agama juga perlu ditanamkan sejak dini sehingga anak akan mengetahui mana pergaulan yang baik dan mana pergaulan yang salah. Landasanagama menjadi benteng yang kuat pada saat anak memasuki lingkungan yang baru di luar rumah. Jika anak memiliki akhlak yang baik dan memiliki sikap kasih sayang kepada sesama maka ia akan berhati –hati dalam memilih lingkungan pergaulannya.

Dalam ajaran agama Islam, peran orang tua akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat nanti. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihiwasallam bersabda: “Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya, dan ia akan ditanya atas kepemimpinannya, dan seorang istri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan anaknya, maka ia akan ditanya tentang mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Tidak ada kata terlambat untuk mengawasi anak Anda mulai saat ini dan perhatikan perkembangan serta perubahan sikap anak Anda. Ciptakan komunikasi yang baik dalam keluarga termasuk dengan anak kita. Kebuntuan komunikasi membuat anak akan mencari teman untuk curhat dan mencari pelampiasan dari permasalahan yang dihadapi. @ yos

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun