Mohon tunggu...
Yos Asmat Saputra
Yos Asmat Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Announcer

terus menulis, Penyiar Radio, motivator & Mc

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hidup Sendiri Saat Usia Senja

16 September 2015   12:11 Diperbarui: 16 September 2015   13:48 1925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="senyuman yang tulus orang tua, via http://www.google.co.id atau http://www.hipwee.com"][/caption]

Banyak anak ternyata tidak ada jaminan hidup akan akan selalu bersama anak dan suasana rumah akan tetap ramai seperti saat anak belum berkeluarga. Ternyata tidak sedikit orang dimasa tuanya hidup sendiri karena anak-anaknya sudah sibuk dengan keluarganya masing- masing dan tinggal dirumah sendiri.

Semestinya, ketika orang tua telah memasuki usia senja bisa menikmati hidup dengan nyaman karena anak-anaknya telah sukses. Namun kenyataannya, beberapa orang tua yang usianya memasuki senja malah hidup sendiri, jauh dari anak-anaknya.

Penulis mengamati pada beberapa orang tua yang memasuki usia senja yang hidup sendiri. Mereka harus kuat menjalani hidup sendiri, padahal jika dilihat dari keberhasilan anak-anaknya terbilang semua sukses. Anak-anaknya bisa hidup mapan dengan pekerjaannya dan sudah memiliki rumah sendiri. Sebagai orang tua dari ana-anak tersebut semsrtinya tinggal memilih mau tinggal dimana dia mau. Tapi kenyataannya, lelaki tua yang penulis perhatikan, tetap tidak mau meninggalkan rumah lamanya dan tetap bertahan walaupun anak-anaknya meminta untuk tinggal bersama mereka.

Anak-anaknya menawarkan orang tuanya untuk tinggal bersama diantara salah satu dari mereka. Orangtuanya dipersilahkan memilih mau tinggal di anak yang mana yang dia suka. Tetapi sekali lagi orang tua ini tidak mau, dia tetap memilih bertahan di rumah yang telah lama ia tinggali.

JIka kita mengalami hal seperti ini ketika orangtua sulit diajak hidup bersama dengan kita, maka kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ajak bicara dengan perkataan yang baik. Sebaiknya kita tidak memaksa orangtua untuk hidup bersama pada salah satu anaknya. Karena orangtua punya alasan sendiri mengapa ia tetap bertahan di rumah yang lama. Bisa saja orangtua beralasan tidak ingin merepotkan anak-anaknya atau ia tidak mau tinggal di salah satu anaknya saja. Ia memilih netral tidak mau tinggal di salah satu anaknya. Komunikasi dengan memberi pengertian yang baik dan sopan agar orang tua mau tinggal di salah satu rumah anaknya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23 (yang berarti) : “Dan Tuhanmu sudah memerintahkan agar kamu janganlah menyembah selain Dia (berbuat syirik) dan hendaknya kamu berbuat baik kepada ibu dan bapakmu dengan sebaik-baiknya. Bila salah seorang diantara keduanya atau kedua2nya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah sampai Anda menyampaikan pada keduanya perkataan “AH” serta jangan sampai kamu membentak mereka dan ucapkanlah pada mereka pengucapan yang mulia.

2. Tetapkan salah satu orang dari keluarga untuk menemani orangtua. Misalnya, ada salah satu keluarga yang tetap tinggal bersama orangtua kita atau jika kita memiliki anak yang sudah besar, maka bisa menemani orang tua kita dengan hidup di rumahorangtua kita. Tentunya anak kita harus bisa melayani kebutuhan sehari-hari orangtua kita, mulai dari memberesi rumah, mencuci pakaian sampai dengan menyiapkan makanan. Kalau tidak sanggup maka siapkan pembantu rumah tangga untuk menyiapkana semua dan anak kita mendampingi.

3. Minimal seminggu sekali secara bergantian menengok orangtua kita, dengan berkunjung agar kita bisa memantau kondisi orang tua kita termasuk kesehatannya. Karena saat usia senja kondisi tubuh sudah mulai melemah sehingga penyakit mulai menghinggapinya.

4. Ciptakan kekompakan dalam keluarga besar. Kekompakan keluarga besar membuat hati orangtua menjadi senang dan tidak akan berpihak hanya pada salah satu anaknya saja. Terkadang dalam keluarga besar ada aja anak yang tidak Akur sehingga dapat merusak hubungan yang harmonis diantara para anggota keluarga besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun