Mohon tunggu...
YosArianda
YosArianda Mohon Tunggu... Pelaut - Petani

Terlahir dari tangisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Caleg serta Kontroversi Konsumsi Miras: akibat Terhadap Integritas Pemilihan

19 Januari 2024   21:39 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Canva (Pribadi)

Kampanye Caleg serta Kontroversi Konsumsi Miras: akibat Terhadap Integritas Pemilihan

Dalam artikel ini akan membahas dinamika kempanye politik yang dilakukan oleh Caleg menjelang pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Sebagai sebuah pengamatan dan dasar pikir dalam melihat dinamika kampanye politik, beberapa calon legislatif (caleg) telah menuai kontroversi dengan menentukan strategi yang kontroversial, yakni menjadikan minuman keras (miras) sebagai alat mengumpulkan masyarakat menjadi bagian yang akan dibahas secara mendalam. Namun untuk menegaskan bahwa sama sekali artikel ini tidak menulis atas dasar kepentingan dan unsur-unsur secara pribadi terhadap siapapun.

Sekali lagi, artikel ini tidak bertujuan mengatur model kampanye dan mengatur uang kampanye Caleg atau memohon para caleg untuk tidak menawarkan dan membelikan (miras) untuk masyarakat tempat dimana ia melakukan kampanye politik. 

Namun Artikel singkat ini akan membahas kontroversi kampanye politik Caleg yang justru tidak membawa dampak baik melainkan menghadirkan kenyataan bahwa integritas dan tanggung jawab moral Caleg tersebut patut dipertanyakan oleh sebagian pemilih yang menginginkan perwakilannya memiliki integritas dan tanggung jawab moral lebih awal termasuk dalam kampanye-kampanye politik yang memberikan edukasi, mendistribusikan persoalan-persoalan rakyat dan mampu menawarkan solusi sebagai jalan keluar.

Lalu apa yang dapat kita sebagai pemilih pelajari atau minimal mengambil hal-hal yang kelak menjadi pertimbangan-pertimbangan saat memilih nanti, tulisan ini akan menjawab hal-hal berikut :

1. Pertimbangan Etika serta Pertanggungjawaban

Caleg yang memilih menggunakan miras sebagai bagian alat kampanye mereka wajib  menjawab pertanyaan etika yang mendasar. Tindakan ini tidak hanya dapat membangun persepsi negatif terhadap integritas calon tadi, tetapi jua membuka ruang bagi pertanyaan mendasar apakah mereka bertanggungjawab kelak jika terpilih atau justru sebaliknya caleg tersebut hanya akan menjadikan masyarakat sebagai alat penghasil suara dan tidak mampu menawarkan solusi baik atas persoalan yang dihadapi masyarakat.

2. Pertimbangan dampak Sosial dan  Kesehatan

Saat sebagian masyarakat menghadapi tekanan sosial ekonomi yang makin tinggi, rakyat dihadapkan pada harga-harga bahan pokok yang makin naik harusnya caleg yang dianggap memiliki sumber daya manusia yang lebih dengan kemampuan intelektualnya diharapkan hadir sebagai bagian solutif dalam melihat masalah tersebut, sebab kita tidak bisa memungkiri bahwa kampanye yang melibatkan miras dapat membentuk akibat negatif terhadap kesehatan serta keamanan warga. Konsumsi miras yang tak terkontrol dapat mengakibatkan gangguan sosial, menaikkan risiko kecelakaan, serta merugikan kesejahteraan rakyat dan ini tentu akan membuat sebagian masyarakat mempertanyakan keseriusan terkait tanggung jawab seorang calon legislatif terhadap kesejahteraan masyarakat yang seharusnya mereka wakili.

3. Persepsi Publik dan  Reputasi

Caleg yg terlibat dalam kampanye semacam ini wajib menyadari potensi dampak negatif terhadap persepsi publik dan reputasi mereka. Sebuah kampanye yg dianggap tidak etis atau bertentangan menggunakan nilai-nilai sosial dapat merugikan posisi calon tadi di mata pemilih. Reputasi yg rusak dapat berdampak jangka panjang pada dapat dipercaya serta kemampuan calon buat memimpin.

Demikianlah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan anda sebagai pemilih, sebagai sebuah pertimbangan maka tidak lengkap bila penulis tidak memberikan saran kepada penyelenggara dan pengawas pemilu bahwa Perlunya hukum serta Etika Pemilu yg kentara.

Kontroversi seputar kampanye caleg yang memberikan miras menegaskan perlunya adanya aturan dan etika pemilu yang kentara. Pihak berwenang, partai politik, dan warga perlu berkolaborasi buat berbagi panduan yg menetapkan batas-batas etis kampanye politik agar bisa memastikan integritas pemilihan serta menjaga kesejahteraan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun