Mohon tunggu...
yos agus
yos agus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penikmat kopi dingin , tukang nulis di buyut martorejo.link, my-hubsch.com, dan 5 blog lainnya.

"Cemberut, Belajar, dan akhirnya Bersyukur..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mangkel pada Teroris

14 Mei 2018   14:11 Diperbarui: 14 Mei 2018   14:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejam dan Biadab...itulah dua kalimat yang pantas untuk pelaku teroris yang menjalankan aksinya di tanah air ini.

Sebuah nafsu setan yang meminjam tangan manusia untuk menebarkan teror dimana aksi ini sudah membawa banyak korban bagi saudara-saudara kita.

Sebagai masyarakat yang menjunjung nilai-nilai agama,tentu kita sepakat bahwa aksi mereka tidak sesuai dengan ajaran agama manapun dan kita mendukung agar polri dan jajarannya tidak takut untuk membasmi aksi mereka secara tuntas sebelum tangan mereka menebarkan teror kembali.

Sungguh perbuatan yang kejam..dan lewat persatuan dan kebersamaanlah aksi mereka dapat kita lawan demi terciptanya keamanan demi keselamatan kita bersama.

Ini merupakan tragedi kemanusiaan dimana Hak Asasi yang paling mendasar yakni hak hidup saudara2 kita, sudah di rampas oleh pelaku teror yang ironisnya hak asasi mereka sudah kita junjung tinggi-tinggi..!!

Ironis dan konyolnya, aksi mereka hanya sebagai jalan pembuka untuk mendapatkan para bidadari yang sudah di jejalkan di imajinasi otak mereka yang kosong dan akhirnya nafsu setanlah yang menguasai hidup mereka.

Jadi saya tidak mau terlalu panjang lebar untuk mengungkapkan rasa "mangkel" ini kepada para pengkhianat, mari kita dukung tindakan Pemerintah khususnya TNI-Polri dalam menindak tegas pelaku teror itu. HAM sudah di rampas oleh teror mereka, sudah di koyak oleh mereka, hanya tindakan berantaslah yang harus segera di lakukan demi HAM itu sendiri.

Dan sebagai tambahan, kita juga harus waspada terhadap berbagai teori-teori yang berkembang di berbagai medsos dari teror ini.

Ingat bahwa persatuan lebih penting daripada teori picisan yang hendak mengambil keuntungan atau memperkeruh suasana ini.

Sebagai pedoman silahkan anda teliti kebenaran teori tersebut, siapa penyebar teori tersebut, dari mana asal cerita itu, apa latar belakang dan apa kepentingannya.

Ingat bahwa penjelasan yang harus kita percayai tentang tragedi ini adalah pemerintah, polri dan jajarannya. Janganlah percaya dengan teori picisan dari pihak lain yang ujung-ujungnya tidak bisa di pertanggung jawabkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun