Mohon tunggu...
Yosafati Gulo
Yosafati Gulo Mohon Tunggu... profesional -

Terobsesi untuk terus memaknai hidup dengan belajar dan berbagi kepada sesama melalui tulisan. Arsip tulisan lain dapat dibaca di http://www.yosafatigulo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Layakkah Prabowo atau Jokowi Menjadi Presiden RI?

2 Juni 2014   07:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menilai seseorang jangan hanya lihat kulit luarnya (cashing). Kulit luar sering menipu atau sebaliknya mata Anda yang tertipu. Ini terjadi kalau cashing bagus, mulus, apik, artistik. Trus gimana caranya? Mestinya sih lihat di dalam. Tapi ini hampir mustahil bagi awam. Hanya mungkin oleh para psikolog atau yang ahli di bidang kejatian diri dan jiwa.

Tapi ada cara lain. Guru Konseling di sekolah sering menasehati orang tua ketika berkonsultasi tentang anak mereka. Guru Konseling bilang, untuk mengetahui siapa anak yang sesungguhnya, lihatlah siapa teman-teman akrabnya. Anak yang teman akrabnya pemusik, kemungkinan besar si anak juga pemusik. Paling tidak senang musik. Yang suka bergaul dengan yang hobi baca, suka bahas bacaan, besar kemungkinan si anak juga begitu. Kalau anak suka bergaul atau teman akrabnya perokok, peminum, penjudi, apalagi yang suka main perempuan (kalau laki-laki) hampir bisa dipastikan bahwa si anak adalah perokok, peminum, dan penjudi atau suka melecehkan perempuan. Paling tidak, ia cukup senang dengan kegiatan teman-temannya itu. Kecerungan hatinya sama atau mirip begitu.

Bagaimana dengan orang tua. Ya sama saja. Bagaimana kalau orang tua itu Calon Presiden RI periode 2014-2019? Ya, setali tiga uang. Untuk mengetahui secara mendalam siapa itu Jokowi atau Prabowo, jangan lihat casing saja. Itu bisa menipu atau mata anda bisa tertipu. Mengapa? Karena faktor kelincahan berkata-kata bisa menipu hati dan pikiran Anda. Kerapian dalam berpakaian atau kegantengan tubuh bisa menipu mata Anda.

Jika Anda butuh informasi jujur, cukup Anda cari tahu siapa teman-teman dekatnya, kepada siapa mereka sering bergaul, topik pembicaraan mereka, atau bahkan tindakan-tindakan mereka sebelumnya dan sekarang.

***

Pada tataran politik hal itu juga berlaku. Anda perlu tahu siapa pendukung Prabowo atau Jokowi. Anda tak perlu tergoda dengan orasi berkobar-kobar dan senyum manis pada saat ada maunya. Jangan pula tertipu dengan pernyataan si A tegas, perhatian kepada rakyat kecil, pembela kepentingan bangsa dan kedaulatan negara. Sebab konsep tegas tidak identik dengan kasar dan suara keras, tetapi terletak pada kemampuan mengambil keputusan secara tegas tanpa kompromi pada kecurangan. Perhatian kepada rakyat kecil tidak identik dengan orasi atau janji. Tetapi pada apa yang dilakukannya kepada rakyat kecil dan apakah ia memerlakukan mereka secara manusiawi.

Yang perlu Anda lakukan cukup dengan mengikuti saran guru konseling di atas. Pelajari sebaik mungkin organisasi politik pendukung mereka. Catat satu persatu kebaikan dan keburukan para pemimpin dan anggota partai pendukung. Bandingkan secara teliti tanpa harus memiihak secara membuta. Lalu, telusuri bagaimana tindakan-tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi berbagai masalah nyata kemasyarakatan dan negara, serta ambisi-ambisi politik mereka untuk bangsa dan negara.

Kriteria tentu perlu ditentukan. Jangan pake kriteria sendiri atas nama kesenangan. Pakailah ukuran ke-Indonesia-an yang secara nyata plural dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Juga jangan pake ukuran agama tertentu untuk menilai aspek moralnya. Sebab dengan memakai ukuran Anda sendiri, apalagi ukuran agama tertentu, Anda bisa terjerumus ke dalam lorong sempit yang menyesatkan Anda.

Cukup pake Pancasila sabagai acuan dengan mencandra satu persatu nilai-nilai yang ada dalam Pancasila sampai pada bentuknya yang nyata. Salah satu indikasinya ialah bila pendukungnya selalu menganggap diri paling benar, atau menganggap agamanya paling diridhoi Tuhan, Anda perlu waspada. Tuhan tidak pernah memberi mandat atau SK kepada siapa saja di muka bumi ini untuk menyatakan diri paling benar dan berhak menghakimi yang lain.

Dari situ nanti Anda akan lebih tahu apakah Prabowo atau Jokowi cocok untuk Indonesia atau hanya cocok untuk sebuah golongan. Sebab siapa Prabowo atau Jokowi tercermin pada tindakan-tindakan mereka selama dan sebelum ini. Lalu dengan mengetahui organisasi dan para pemimpin pendukung, Anda makin paham jati diri dan keadaan mereka yang sesungghnya.

Siapa Jokowi akan Anda tahu lebih jelas dengan memelajari pekerjaannya selama dan sebelum ini. Hal ini akan dilengkapi dengan pemahaman Anda tentang PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura dan Para pemimpin partai. Siapa Prabowo, juga akan Anda tahu melaui pekerjaannya  sebelum dan selama ini. Hal ini dilengkapi dengan pengetahuan Anda tentang partai pendukung : PKS, Gerindra, Golkar,  PPP dan PAN serta para pemimpin partai itu.

Atas dasar pengetahuan itu nanti, Anda akan bisa menjawab pertanyaan: Layakkah Prabowo atau Jokowi menjadi Presiden RI periode 2014-2019. Jika salah satunya Anda jawab ya, maka itu yang Anda pilih. Titik. ***


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun