Sosial menyangkut pada koneksi. dasar-dasar sosial  adalah keterkaitan. Hubungan. Manusia sosial, tidak hanya fisik. Manusia sosial pada pikiran. Pikiran saling terkoneksi. Pikiran yang terkoneksi menciptakan energi untuk mewujudkan keinginan. Bersama lebih kuat. Pikiran yang paralel akan lebih cepat memproses keinginan.
Sosial berpikir ada dalam bentuk nyata, yakni revolusi. Pikiran banyak orang tergabung, bergerak, menghasilkan tindakan dalam skala masif. Pikiran-pikiran yang bersosialisasi, otomatis membentuk energi untuk mempengaruhi pikiran individu. Individu akan terpola dan ikut bersosial dengan pikiran orang banyak, gravitasi pikiran.Â
Pikiran dalam jumlah besar, dapat mengguncang jenis peradaban paling kokoh sekalipun. Pikiran bergerak bebas tanpa terikat ruang maupun waktu.Â
Oleh karena kebebasan tersebut, energi pikiran yang tercipta dari pikiran orang banyak, menarik pikiran individu lain, untuk ikut serta bersosialisasi.
Timbul gravitasi pikiran, menyebabkan realita terganggu. Realita bisa dibengkokan oleh gravitasi pikiran. Disini pikiran membuktikan bahwa keberadaan itu bersifat tidak terbatas.Â
Pikiran positif menghasilkan realita positif, artinya keinginan yang menjadi bahan bakar pikiran itu positif. Demikian sebaliknya pada pikiran negatif.
Pikiran pada dasarnya tidak memiliki standar moral, entah baik maupun jahat, pikiran tetap berpikir dan mewujud dalam tindakan. Pikiran disini lebih seperti senjata. Entah untuk menembak penjahat atau merampok bank, senjata patuh. Tetapi pikiran bukan benda mati. Ia hidup dan bergerak.Â
Pikiran yang bersosial dituntun oleh aturan yang menetapkan suatu standar moral. Aturan yang menetapkan standar moral itu purba. Aturan tersebut bernama KARMA.
Maka, pikiran yang bersosial akan lebih bertindak secara positif daripada negatif. Sebab karma akan datang dengan sebab akibat. Itu mutlak.
Pikiran yang berpikir negatif serta bertindak negatif, tidak akan berkembang, oleh sebab stigma sosial. Pikiran ini akan dianggap kotor. Oleh karena negatif disumpahi dan dianggap kotor, karma akan datang padanya.Â
Begitu pula pikiran positif, karma akan memberi positif. Oleh karena pikiran lainnya akan mendoakan (doa itu positif) pikiran tersebut.Â