Mohon tunggu...
Yoppy Yohana
Yoppy Yohana Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya

Ingin bisa menjalankan nilai kemanusiaan, bisa memberi kebahagiaan dan selamat. Hobi bermain Tenis Meja, tadabur alam, berpikir dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Kreatif dari Leonardo da Vinci

6 Januari 2023   03:28 Diperbarui: 6 Januari 2023   03:42 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh  Yoppy Yohana, M.Pd.

Kurikulum Merdeka menuntut para guru Indonesia supaya mandiri, kreatif dan plusnya multitalenta, karena guru tersebut akan mempengaruhi para murid dalam mengajar dan mendidik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Diharapkan apabila seorang guru bisa kreatif dan inovatif akan mampu menggali potensi anak dan mengoptimalkan semua kecerdasan anak didiknya. Kurikulum Merdeka pun didesain supaya siswa Indonesia bukan hanya pintar teori tapi harus pintar praktik dan mampu menyelesaikan masalah. Terutama bisa mandiri, bahagia dan selamat dunia akhirat.

Pemerintah menilai semua guru harus mampu menggunakan IT dan mengoptimalkan komputer maupun gawai (gadget/smartphone) dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Guru bidang studi maupun guru mata pelajaran bukan hanya mengajarkan teori tapi mampu mengaplikasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Untuk mendukung dan mewujudkan generasi emas 2045, alangkah baiknya dari sekarang guru terlebih dahulu yang menjadi generasi emasnya, supaya bisa mencetak generasi emas berikutnya. Sebagai guru generasi emas salah satunya harus mempunyai karakter mandiri, merdeka, kreatif dan inovatif. Mudah-mudahan di tangan para guru generasi emas nantinya bisa melahirkan murid-murid jenius dan sholeh.

Untuk urusan kreatif dan jenius, tidak ada salahnya kita belajar pada Leonardo da Vinci dalam buku Head First, Tony Buzan (Gramedia, 2003) disebutkan sedemikian jeniusnya Leonardo sampai-sampai sejumlah orang menilainya sebagai jenius terbesar sepanjang masa dalam semua kecerdasan. Ia hampir sepenuhnya pembelajar otodidak, dan menjadi contoh yang luar biasa bagi kita mengenai apa persisinya yang dapat dicapai oleh seseorang yang berteguh hati untuk memperluas dan mengembangkan semua kecerdasan.

            Bertentangan dengan dugaan banyak orang, Leonardo bukan berasal dari keluarga kaya raya dan berada, pendidikan formalnya pun sangat sederhana. Semasa bocah ia magang di sanggar seorang pelukis dan pematung untuk mempelajari keterampilan melukis dan menggambar. Leonardo sangat bangga dengan kenyataan bahwa ia telah mendidik dirinya sendiri, dan sengaja mengangkat dirinya sendiri sebagai "murid sang pengalaman".

            Kreativitas Leonardo sangat menakjubkan. Ia menciptakan karya seni yang abadi, patung, dan ide-ide orisinal lain yang tak terbilang banyaknya. Selain terampil dalam seni rupa, Leonardo juga pemain musik yang luar biasa hebat. Leonardo dikenal karena memancarkan rasa percaya diri yang mendalam. Ia menyukai tubuhnya sendiri, merawat dan memelihara tubuhnya sebagaimana yang akan dilakukan oleh sahabat baik atau kekasih. Ia pun amat terampil dalam kecerdasan sosial. Ia menjadi tamu terpopuler di antara semua anggota berbagai perkumpulan sosial di Florence. Ia luar biasa mahir dalam memerankan tokoh, ketika bercerita ia memukau pendengarnya, dan menggunakan kemampuan musikalnya yang luas untuk menghibur tetamunya. Selain itu ia juga sangat sayang kepada binatang dan mengembangan kecerdasan indrawinya.

            Sebenarnya semua manusia didesain luar biasa, mempunyai potensi yang sangat besar, namun tergantung cara mengolahnya. Secara filosofis tubuh manusia itu barang berharga semua. Dalam tubuh kita pun ibarat tersimpan potensi emas, intan/berlian, air, tanah, angin, api dan lain-lain. Buatlah mahal diri kita, jangan hanya diam karena "diam bukan emas", yang paling berharga harus diungkapkan atau dipraktikkan supaya menjadi intan berlian, lebih keras, mengkilap dan lebih mahal dibanding emas.

Penulis, Guru Seni Budaya SMPN 35 Bandung 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun